Sedangkan Odolpun Dikirimkan Allah

Kisah Nyata Yang Menggetarkan Hati...

  • Sebuah kisah nyata yang kadang sulit untuk dipercayai. Ceritanya juga saya dapatkan dari akun media sosial, semoga bisa memantapkan keyakinan kita untuk mempercayai Allah dalam setiap gerak langkah kita.
  • Cerita menggelikan ini kudengar ketika duduk di bangku SMA dulu...
  • Cerita yang akhirnya tertulis begitu dalam di relung-relung hati...
  • Cerita yang meskipun naif, namun bermakna sangat dalam…
  • Kisah nyata dari seseorang yang dalam episode hidupnya sempat ia lewati dalam penjara. Bermula dari hal yang sepele. Lelaki itu kehabisan odol di penjara…

  • Malam itu adalah malam terakhir bagi odol di atas sikat giginya. Tidak ada sedikitpun odol yang tersisa untuk esok hari. Dan ini jelas-jelas sangat menyebalkan. Istri yang telat berkunjung, anak-anak yang melupakannya dan diabaikan oleh para sahabat, muncul menjadi kambing hitam yang sangat menjengkelkan.
  • Sekonyong-konyong lelaki itu merasa sendirian, bahkan lebih dari itu: tidak berharga! Tertutup bayangan hitam yang kian membesar dan menelan dirinya itu, tiba-tiba saja pikiran nakal dan iseng muncul. Bagaimana jika ia meminta odol pada TUHAN?
  • Berdoa untuk sebuah kesembuhan sudah berkali-kali kita dengar mendapatkan jawaban dari-NYA. Meminta dibukakan jalan keluar dari setumpuk permasalahanpun bukan suatu yang asing bagi kita. Begitu pula dengan doa-doa kepada orang tua yang telah berpulang, terdengar sangat gagah untuk diucapkan.
  • Tetapi meminta odol kepada Sang Pencipta jutaan bintang gemintang dan ribuan galaksi, tentunya harus dipikirkan berulang-ulang kali sebelum diutarakan. Sesuatu yang sepele dan mungkin tidak pada tempatnya. Tetapi apa daya, tidak punya odol untuk esok hari –entah sampai berapa hari- menjengkelkan hatinya amat sangat. Amat tidak penting bagi orang lain, tetapi sangat penting bagi dirinya.
  • Maka dengan tekad bulat dan hati yang dikuat-kuatkan dari rasa malu, lelaki itu memutuskan untuk mengucapkan doa yang ia sendiri anggap gila itu.
  • Ia berdiri ragu-ragu di pojok ruangan sel penjara, dalam temaram cahaya, sehingga tidak akan ada orang yang mengamati apa yang ia lakukan. Kemudian dengan cepat, bibirnya berbisik: “YA ALLAH YA TUHANKU, Kau mengetahuinya aku sangat membutuhkan benda itu”.
  • Doa selesai.
  • Wajah lelaki itu tampak memerah. Terlalu malu bibirnya mengucapkan kata aamiin. Dan peristiwa itu berlalu demikian cepat, hingga lebih mirip dengan seseorang yang berludah di tempat tersembunyi.
  • Tetapi walaupun demikian ia tidak dapat begitu saja melupakan insiden tersebut. Sore hari diucapkan, permintaan itu menggelisahkannya hingga malam menjelang tidur. Akhirnya, lelaki itu –walau dengan bersusah payah- mampu melupakan doa sekaligus odolnya itu.
  • Tepat tengah malam, ia terjaga oleh sebuah keributan besar di kamar selnya. “Saya tidak bersalah Pak!!!”, teriak seorang lelaki gemuk dengan buntalan tas besar di pundak, dipaksa petugas masuk ke kamarnya. ”Demi TUHAN Pak!!! Saya tidak salah!!! Tolong Pak… Saya jangan dimasukin ke sini Paaaaaaaaak..!!!”
  • Sejenak ruangan penjara itu gaduh oleh teriakan ketakutan dari ‘tamu baru’ itu. “Diam!!” bentak sang petugas. ”Semua orang yang masuk ke ruangan penjara selalu meneriakkan hal yang sama!! Jangan harap kami bisa tertipu!!!!”“Tapi Pak… Sssa..”
  • Brrrraaaaang!!!!
  • Pintu kamar itu pun dikunci dengan kasar. Petugas itu meninggalkan lelaki gemuk dan buntalan besarnya itu yang masih menangis ketakutan. Karena iba, lelaki penghuni penjara itupun menghampiri teman barunya. Menghibur sebisanya dan menenangkan hati lelaki gemuk itu. Akhirnya tangisan mereda, dan karena lelah dan rasa kantuk mereka berdua pun kembali tertidur pulas.
  • Pagi harinya, lelaki penghuni penjara itu terbangun karena kaget. Kali ini karena bunyi tiang besi yang sengaja dibunyikan oleh petugas. Ia terbangun dan menemukan dirinyanya berada sendirian dalam sel penjara. Lho mana Si Gemuk, pikirnya. Apa tadi malam aku bemimpi? Ah masa iya, mimpi itu begitu nyata?? Aku yakin ia di sini tadi malam.
  • “Dia bilang itu buat kamu!!” kata petugas sambil menunjuk ke buntalan tas di pojok ruangan. Lelaki itu segera menoleh dan segera menemukan benda yang dimaksudkan oleh petugas. Serta merta ia tahu bahwa dirinya tidak sedang bermimpi.
  • Sekarang dia di mana Pak?” tanyanya heran. “Ooh.. dia sudah kami bebaskan, dini hari tadi… biasa salah tangkap!” jawab petugas itu enteng. ”Saking senangnya orang itu bilang tas dan segala isinya itu buat kamu”.
  • Petugas pun ngeloyor pergi.
  • Lelaki itu masih ternganga beberapa saat, lalu segera berlari ke pojok ruangan sekedar ingin memeriksa tas yang ditinggalkan Si Gemuk untuknya.
  • Tiba-tiba saja lututnya terasa lemas. Tak sanggup ia berdiri. “Ya .. ALLAH, Ya…  YA…  TUHAAANNNKU!!!!” laki-laki itu mengerang. Ia tersungkur di pojok ruangan, dengan tangan gemetar dan wajah basah oleh air mata. Lelaki itu bersujud di sana, dalam kegelapan sambil menangis tersedu-sedu.
  • Di sampingnya tergeletak tas yang tampak terbuka dan beberapa isinya berhamburan keluar. Dan tampaklah lima kotak odol, sebuah sikat gigi baru, dua buah sabun mandi, tiga botol sampo, dan beberapa helai pakaian sehari-hari.


Pelajaran dari kisah ini.

(1) Selalu andalkan Allah.
  • Jika suatu ketika,  kita merasa jalan di hadapan kita seolah terputus. Tak ada jalan keluar semua buntu, sedangkan kita punya begitu besar keinginan untuk mendapatkannya. Tak tahu harus mengadu dan minta ke siapa, karena tampaknya tak ada yang peduli. Berharap sama siapa? Sementara harapan seakan menguap diganti deru ketakutan, kebimbangan dan putus asa.
  • Pada saat seperti itu ada baiknya kita mengingat sungguh-sungguh bahwa odol yang sederhana pun akan dikirimkan dari Surga bagi siapapun yang membutuhkannya. Apalagi jika kita meminta sesuatu yang mulia. Sesuatu yang memuliakan harkat manusia dan DIA yang menciptakan kita.
  • Seperti kata seorang bijak dalam sebuah buku:.. “Seandainya saja engkau mengetahui betapa dirimu dicintai-NYA, hatimu akan berpesta pora setiap saat” ..
  • Mengapa kita memaksakan diri untuk mengandalkan manusia yang terbatas? Kalo kita mengandalkan manusia maka kita PASTI kecewa. Karena manusia itu terbatas seemntara Allah TAK TERBATAS kemampuanNYA. Buktinya odol pun bisa dikirimkanNya!


(2) Jangan meremehkan doa.
  • Saya pernah menulis artikel jangan pernah meremehkan doa. Karena doa adalah komunikasi langsung kita kepada Allah, mau ngadu, ngeluh, curhat, minta apa aja. Mengeluh dan berdoalah hanya kepadaAllah... Dia Mahapemurah dan mencintai hamba yang mengeluh kepadanya...
  • Allah adalah Pencipta yang suka jika hambaNya mengeluh dengan berdoa kepadanya seraya menunjukkan kelemahan, kehinaan, dan ketidak mampuan sang hamba di hadapanNya.
  • Allah berfirman :

  • Bahkan jika sebelumnya kamu belum pernah berdoa kepadaNya seumur hidupmu seperti halnya yang mungkin dialami oleh penghuni penjara di cerita di atas. Berdoalah dengan yakin akan dikabulkan..
  • Seorang ulama bersyair:
  • "Allah marah jika engkau tidak meminta kepadaNya…dan anak Adam jika engkau meminta kepadanya iapun marah"
  • Seseorang disukai untuk mengeluhkan segala keluh kesahnya, bahkan dalam hal-hal yang menurutnya sepele.
  • Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
  • "Hendaknya salah seorang dari kalian meminta kepada Robnya seluruh kebutuhannya (hajatnya) bahkan sampai untuk memperbaiki tali sandalnya jika terputus".(HR At-Thirmidzi)

(3) Allah bekerja dengan caraNya sendiri.
  • Tugas kita hanya berdoa, berpikir positif dan berikhtiar. Cara pengabulannya bukan urusan kita, itu hak prerogatif Allah. Dia bekerja dengan caraNya sendiri yang kadang di luar akal kita yang terbatas seperti dalam cerita ini.
  • Jika ingin melakukan amalan tambahan seperti zikir, dhuha ataupun tahajud silakan saja. Tapi perbaiki niatnya kalo tujuan kita melakukan amalan karena mencari ridha Ilahi. Jadi kalo keinginan kita akhirnya terkabul dan doa kita didengarkan penyebabnya bukan karena amalan yang kita lakukan tapi semata-mata karena Allah ridha pada kita.
  • Wallahu alam

Comments

Popular posts from this blog

Bolehkah Menolak Rezeki?

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)

Doa Agar Rezeki Tak Terputus