Masih Suka Ngisengin Orang?

Suka iseng?  Baca ini deh!

  • Seorang dosen tengah berjalan santai bersama seorang mahasiswanya di taman kampus, keduanya melihat sepasang sepatu yang sudah usang dan lusuh. Mereka berdua yakin kalau itu adalah sepatu milik pekerja kebun yang sebentar lagi akan menyelesaikan pekerjaannya.

  • Sang mahasiswa melihat kepada dosennya dan berkata "Bagaimana kalo kita candai tukang kebun ini dengan menyembunyikan sepatunya, kemudian kita bersembunyi dibelakang pepohonan, nanti ketika dia datang Kita lihat bagaimana dia kaget & cemas karena kehilangan sepatunya."
  • Dosen itu menjawab, " Mahasiswaku, tidak pantas kita menghibur diri dengan mengorbankan orang miskin. Kamu kan seorang yang kaya, daripada mencandainya, kamu bisa saja menambah kebahagiaan untuk dirinya. Sekarang coba kamu masukkan beberapa lembar uang kertas ke dalam sepatunya. Kemudian saksikan bgm respon dari tukang kebun miskin itu?"
  • Sang mahasiswa sangat takjub dengan usulan dosennya. Tanpa pikir panjang dia lansung memasukkan beberapa lembar uang 50 ribuan ke dalam  sepatu tukang kebun itu. Setelah itu ia bersembunyi di balik semak-semak bersama dosennya sambil mengintip apa yang akan terjadi dengan tukang kebun itu..
  • Tak berapa lama datanglah tukang kebun itu, sambil mengibas-ngibaskan kotoran dan debu dari pakaiannya setelah bekerja, dia menuju tempat meninggalkan sepatu sebelum bekerja tadi. Ketika ia memasukkan kakinya ke dalam sepatu, ia menjadi terperanjat, karena ada sesuatu yang mengganjal di dalamnya.
  • Saat ia keluarkan ternyata…....uang..! Dia memeriksa sepatu yang satunya lagi, ternyata juga berisi uang..! Dia memandangi uang itu berulang-ulang seolah tak percaya dengan penglihatannya. Dikucek-kuceknya matanya dan dicubitnya dirinya keras-keras sekedar untuk meyakinkan kalo dirinya tidak bermimpi. Ia pun memutar pandangannya ke segala penjuru namun ia tidak melihat seorangpun.
  • Sambil menggenggam  uang itu lalu ia berlutut sambil menengadah ke langit ia berucap :“Aku bersyukur kepadaMu, ya Allah, Tuhanku yang maha Pengasih dan Penyayang, Pemberi Rezeki yang tiada disangka-sangka. Wahai Yang Maha Tahu, istriku sedang sakit dan anak-anakku  kelaparan. Mereka belum mendapatkan makanan hari ini. Engkau telah menyelamatkanku, anak-anakku dan istriku dari penderitaan...”
  • Dengan kepolosannya dia terus menangis terharu sambil memandangi langit sebagai ungkapan rasa syukurnya atas karunia dan rezeki dari Allah Yang Maha Pemurah.
  • Sang mahasiswa sangat terharu dengan pemandangan yang di lihatnya dari balik persembunyian itu. Tak terasa air matanya menetes tanpa dapat ia bendung. Uang yang tak ada artinya baginya ternyata sangat dibutuhkan dan bermanfaat bagi orang lain.
  • Sang dosen yang bijak tersebut pun berkata pada mahasiswanya: “Bukankah sekarang kamu merasakan kebahagiaan yang lebih daripada kamu melakukan usulan pertama dengan menyembunyikan sepatu tukang kebun miskin itu?” Sang mahasiswa menjawab : "Aku telah mendapatkan pelajaran yang tidak akan aku lupakan seumur hidupku."


Apa yang kita pelajari dari kisah ini?

  • Allah bekerja dengan caranya sendiri memberi rezeki pada umatnya. Si tukang kebun tak menyangka jika uang yang sangat diperlukannya bukannya didapat dari pekerjaannya tapi lewat sepatu yang logikanya gak mungkin mengeluarkan uang. Tapi begitulah jika Allah berkehendak, sesuatu yang keluar dari logika pun bisa terjadi. Allah menggerakkan hati sang mahasiswa untuk memberi dan bukannya mengerjainya karena lewat cara itulah Allah memberi pelajaran kepadanya.
  • Ketika kamu memberi, kamu akan memperoleh kebahagiaan yang lebih banyak daripada ketika kamu diberi. Semua orang suka gratisan dan diberi sesuatu. Tapi perasaan saat memberi dan diberi itu berbeda. Saat memberi kita merasakan diri lebih dari orang lain, lebih cukup, lebih banyak yang bisa dibagi, lebih bisa memberi manfaat dibanding jika kita menerima pemberian. Rasa bahagianya akan lebih lama dan tentu saja pahalanya lebih besar. Bukankah tangan di atas lebih mulia dibanding tangan di bawah
  • Mengapa harus selalu iseng? Iseng dan ngerjain orang memang kelihatan menyenangkan bagi kita tapi apa ada manfaatnya selain buat lucu-lucuan? Belum lagi bagi mereka yang kita kerjain? Suka gak mereka diperlakukan begitu? Kalo kita diperlakukan yang sama apakah suka? Gak kan? Berhentilah melakukan sesuatu yang gak berguna. Isi hidup dengan memberi manfaat bagi diri dan orang lain. Tinggalkan semua pekerjaan sia-sia.

  • Bentuk pemberianpun tak harus uang :
    • Memaafkan kesalahan orang di saat kamu mampu melakukan balas dendam,... adalah suatu pemberian.
    • Mendoakan teman & saudaramu di belakangnya (tanpa sepengetahuannya) itu adalah juga pemberian.
    • Berusaha berbaik sangka dan menghilangkan prasangka buruk, juga suatu pemberian.
    • Menahan diri dari membicarakan aib sesama kita dibelakangnya adalah pemberian juga.*
  • Marilah kita saling memberi  dan saling berbuat baik, niscaya hidup kita akan menjadi lebih indah dan rezeki juga gampang masuk.
*"Ternyata hidup itu Indah"*

Wallahu alam..

Comments

  1. SubhanAllah sangat inspiratif, tak terasa berlinang air mata ini

    Tapi kebetulan saya lagi di posisi sulit, posisi kejepit yang mengharuskan saya secepatnya mempunyai duit

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih...bukan ketiadaan duit yang bikin kejepit mas, tapi sikap kita terhadap kondisi "bokek" itu.
      Salam..

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Bolehkah Menolak Rezeki?

Doa Agar Rezeki Tak Terputus

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)