Posts

Kebiasaan Yang Terbukti Nyata Menderaskan Rezeki

Image
KEBIASAAN YANG MEMBUAT KAYA Ini cerita AA Gym yang saya tulis lagi di sini. Penceramah kondang ini memulai ceritanya. "Beberapa hari yang lalu saya bertemu dengan seorang yang kaya raya. Beliau tak mau disebutkan namanya. Bicara soal dunia, beliau sudah sangat cukup. Bahkan untuk seluruh keturunannya pun, insya Allah terjamin, gak bakal susah sampai tujuh turunan. Yang selalu menarik bagi saya ketika bertemu orang yang demikian adalah mencari tahu pribadinya. Apa yang menjadi kebiasaannya sehingga sukses dunianya dan insya Allah akhiratnya terjaga? Dari hasil tanya menanya itu terungkap, rupanya beliau punya satu kebiasaan sedari dulu, yaitu membeli dagangan pedagang kecil meski tidak membutuhkannya. Jadi liat pedagang kecil jualan barang remeh temeh di pinggir jalan beliau pasti beli. Bahkan, ketika sudah kaya pun kebiasaan ini gak terhenti.  Ceritanya beliau punya karyawan yang tugasnya khusus keliling kota, nyari pedagang sapu lidi, pedagang tembikar, pedagang caping

Tips Mudah Mendapatkan Rezeki Ilahi.

Image
APAPUN IMPIAN ANDA, SEMUANYA MUDAH BAGI ALLAH !   Ketika masih kecil..impian saya pengen jadi dokter. Buat saya dokter itu keliatan keren, pake jas putih, pegang stetoskop dan sepertinya dia tahu banyak tentang apa yang terjadi dalam tubuh kita. Dan seperti anak-anak lainnya saya pun berimajinasi menjadi dokter dengan meminjam jas putih ibu yang biasa dipake arisan darma wanita dilengkapi dengan kacamata baca ayah. Biar lebih afdhol saya menggunakan stetoskop mainan. Dan saat itu menjelmalah saya menjadi "seorang dokter" dalam imajinasi saya.  Saya pun pura-pura memberi konsultasi pada anak-anak tetangga yang pasrah jadi "pasien" saya. Keponakan saya yang laki-laki ingin MENJADI PILOT. Untuk mewujudkan impian itu diambilnya kardus bekas TV yang cukup gede untuk memuat badan kecilnya. Pake helm dan kacamata hitam ayahnya. Jadilah itu pesawat terbang dengan dia sebagai pilotnya. Bahkan anak saya sendiri bercita-cita ingin menjadi superhero. Suatu hari dia

Rezeki Itu Mengejar, Bukan Dikejar

Image
Kejar-kejaran dengan rezeki   Saya pernah menulis artikel di blog ini mengenai " haruskah rezeki di kejar? " Karena kenyataannya banyak orang yang melakukan usaha mengejar rezeki ini. Ada yang melalui cara yang legal, halal dan proporsional ada juga yang menghalalkan segala cara, meskipun itu ilegal, haram dan maruk (serakah). Orang yang berprinsip kalo gak ngambil gak bakal kebagian . Akhirnya tak pernah menyia-nyiakan kesempatan, semua disikat dan tak menyisakan apapun untuk orang lain. Bagaimana dengan anda, apa yang anda kejar ? Atau ingin dikejar rezeki dan uang?   Katanya rezeki itu mengejar, bukan sebaliknya. Coba perhatikan fenomena ini... Y ang kerja keras belum tentu dapat banyak. Yang kerja sedikit belum tentu dapat sedikit. Pernah punya pengalaman dengan hal ini bukan? Karena sesungguhnya sifat rezeki adalah mengejar, bukan dikejar. Rezeki akan mendatangi, bahkan akan mengejar, hanya pada orang yang PANTAS didatangi....sesuai jumlah yang kita butuhkan b

Rezeki Datang Tiba Tiba

Image
Tawakkal memudahkan urusan   Cerita di bawah ini menunjukkan bagaimana rezeki datang tiba-tiba karena tawakkal. Di artikel lain saya pernah menulis bagaimana tawakkal jadi jalan tol meraih rezeki Ilahi.  Bayangkan jalan tol itu sebagai jalan bebas hambatan (teorinya), tapi di setiap tol gate (pintu tol) kita dibebani pembayaran.  Kenapa kita bersedia membayar di pintu tol gate? Karena kita yakin itulah kunci memasukinya dan kita percaya bahwa setelah membayar maka pintu akan terbuka dengan sendirinya. Sistem akan mengenali kalo jumlah pembayaran kita pas, tidak kurang dan tak lebih sehingga kita bisa melenggang masuk dengan leluasa Begitu juga hidup ini, jika ingin mendapatkan rezeki melalui jalan tol ya kudu bayar di setiap pintu tol dengan ibadah dan ikhtiar yang pantas. Jika pembayarannya kurang ya gak bisa masuk. Jika pembayarannya pas, pintunya akan terbuka dengan sendirinya.Sistem tol saja bisa mengenali pembayaran kita apalagi sistemnya Allah ang sangat senpurna jauh dar

Kalo Belum Sanggup, Gak Usah Maksa

Image
Jangan suka memaksakan   Jaman now itu jaman "pemaksaan". Kita semua berusaha memaksakan sesuatu yang sebenarnya kita belum sanggup melakukannya.. Sederet cerita pemaksaan menjadi makanan sehari-hari bagi kita sehingga jadi dianggap biasa alias lumrah.. Contoh gampangnya nih... Makassar tiap hari diguyur hujan, jalanan pun mulai kebanjiran. Motor pun sudah gak berasa nyaman lagi.. Harus beli mobil nih kayaknya.. Tapi beli mobil itu gak segampang beli gorengan di pinggir jalan yang sekantong cukup 5,000 perak. Beli mobil tuh harus siap ratusan juta. Duit dari mana? Minjam ke bank? Nyicilnya gimana? Penghasilan pas-pasan, masih untung bisa beli beras dan makanan sederhana.. Inilah fenomena umum...pemaksaan diri atas sesuatu demi gengsi. Kalau memang belum sanggup beli mobil, gak usah maksa kredit ( leasing oleh bank).  Udah naik motor aja... Kalo hujan kan bisa pake jas hujan.. Kalau memang belum sanggup beli rumah, gak usah maksa KPR-an  Udah ngontrak aja...

Rezeki Para Ayah

Image
Suka Duka Menjadi Ayah Seringkali kita mendengar cerita yang mengharu biru bagaimana perjuangan seorang ibu melahirkan, membesarkan anak-anaknya dengan penuh kasih. Banyak ibu-ibu hebat di luar sana yang menjadi pahlawan bagi keluarganya. Tapi pernahkah kita menanyakan bagaimana beratnya perjuangan seorang ayah? Sang superhero yang jarang diangkat? Sepulang dari joging pagi tak sengaja telinga saya mendengar percakapan sepasang suami isteri. Nampak seorang isteri mengantarkan suaminya yang siap berangkat kerja sampai depan pagar dan berkata. " Ayah, stok beras kita sudah habis .... " Laporan ini terdengar darurat, karena kalo beras sudah habis trus sebentar makan apa? Yang menerima laporan hanya tersenyum dan siap  melangkah mencari rezeki untuk keluarganya, tiba-tiba terdengar suara melengking anaknya dari dalam rumah, " Ayah..., besok Iwan harus bayar uang buku ". " Iya...nanti ayah usahakan uangnya " jawab sang Ayah. Tertegun saya mendeng

Poisisi Duduk Menentukan Rezeki.

Image
Posisi Menentukan Nilai   Saya jadi ingat waktu jaman kuliah S1 dulu di Makassar setiap saat ujian tiba kursi dalam kelas sudah diatur sedemikian rupa dan diberi jarak satu sama lain. Tapi tetap saja kita mencari posisi duduk yang "strategis" tentunya. Ada yang suka duduk di pojok belakang biar bisa nyontek dengan leluasa karena biasanya pengawas suka jarang datang atau ngecek ke posisi belakang. Ada yang nyari posisi dekat dengan orang pintar biar gampang nanya, apalagi kalo soalnya pilihan ganda. Ada yang suka duduk di depan karena lebih tenang dan jauh dari "gangguan massa" yang malas belajar tapi pengen dapat nilai tinggi. Kita menyebut posisi duduk paling depan itu sebagai posisi bureng alias buru rangking. Kenapa mesti repot nyari posisi duduk yang strategis? Karena posisi menentukan nilai... thats it ! Suasana ujian bahasa Mandarin di NPUST, Taiwan Begitu juga dengan hidup ini, posisi duduk menentukan rezeki kita. Memang sih yang memberi rezek