Posts

Ayat - Ayat Rezeki (2)

Image
Apa kata Al Quran dan hadits tentang rezeki. Beberapa waktu lalu saya pun menulis dan mengajak kita untuk melihat beberapa ayat-ayat Al Quran yang berkaitan dengan rezeki  di artikel sebelumnya , yaitu surah Al Baqarah :58, 60, Al Imran : 27, Al Jumuah : 11, Al Mulk : 21, An Nahl :71, 112, Ar Rad : 26, As Syura :12, Fathir : 2, 3 dan Thaha :132. Di artikel ini kita akan melihat beberapa ayat lain yang juga terkait dengan rezeki. Saya bukan ahli tafsir, niat saya menulis ini agar kita semua menyempatkan diri untuk membaca Al Quran lewat terjemahan dengan bahasa yang kita mengerti agar paham maknanya. 1. Al Fajr ayat 15 -16. Rezeki adalah segala sesuatu yang diberikan oleh Allah SWT untuk kepentingan mahlukNya yang bermanfaat, agar mereka dapat bertahan dan menjaga kelangsungan hidupnya. Rezeki ini Allah beri pada semua mahluk berupa harta, makanan, kendaraan, kesehatan, uang dan sebagainya. Banyaknya pemberian rezeki ini bukan pertanda kemuliaan seorang manusia. Begitu juga

Rela Melepas Rezeki 100 Juta Rupiah Per Bulan Demi Shalat Jamaah.

Image
Sebuah kisah inspiratif buat kita semua. Saya membaca kisah ini dan merasa tertohok hati saya, betapa seorang laki-laki rela melepaskan rezeki 100 juta rupiah agar bisa melakukan shalat jamaah.  Seorang laki-laki katakanlah Pak A adalah petinggi sebuah perusahaan besar dengan gaji yang fantastis 100 juta rupiah per bulan. Bagi anda dan saya jumlah itu sangatlah besar, sehingga meninggalkan pekerjaan dengan gaji sebesar itu mungkin akan berpikir dua kali. Tapi resiko yang dimiliki oleh Pak A juga besar, yaitu kesibukan yang sangat padat, sehingga shalatnya kadang tertinggal, kadang tak bisa tepat waktu karena tabrakan dengan jadwal rapat dan meeting yang harus diikutinya.  Kebersamaan dengan keluarga pun harus direlakannya, karena A betul-betul tidak bisa menghindar dari jadwal padat pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Isterinya harus lebih banyak bersabar dan menikmati kesendirian di malam-malam sepi tanpa belaian suami di sampingnya. Anak-anaknya harus tumbuh besar tanp

Rezeki di Langit Bukan di Bumi

Image
Kita sudah lama salah kaprah. Di artikel dimanakah rezeki itu berada kita sudah memahami bahwa rezeki itu di tangan Allah. Dialah yang membagi rezeki. Dan Dia Maha Adil, tak ada yang tak diberiNya . Semua dapat, tanpa terkecuali, pas sejumlah kebutuhannya dan pas sesuai yang pantas diterimanya .  Banyak yang menyangka bahwa adil itu memberi sama rata pada setiap orang, yang benar bahwa adil itu memberi sesuai kebutuhan dan kepantasan. Memberi selimut pada orang yang kedinginan itu lebih adil dibanding memberi selimut pada semua orang yang belum tentu membutuhkan selimut.  Memberi uang jajan 1 juta rupiah pada balita itu tak pantas karena tingkatan umurnya dan kemampuan mengelola uang tersebut belum ada. Beda jika uang tersebut diberikan pada pengusaha kecil usia dewasa yang butuh modal untuk mengembangkan usahanya. Dari segi kebutuhan dan kepantasan dia memenuhinya. Rezeki ada di langit dan bukan di bumi. Jadi jika kita berjuang keras setiap hari, katanya mencari

Kesederhanaan Menghebatkan Rezeki.

Image
Apa itu kesederhanaan? 1. Kesederhanaan itu bukan tampilan fisik. Banyak diantara kita yang keliru memaknai yang namanya kesederhaan sebagai sesuatu yang "tidak enak", merana, melarat, miskin dan hidup ala kadarnya. Yang dianggap hidup sederhana adalah tinggal di rumah berdinding anyaman bambu, beratap rumbia, berlantai tanah, dengan baju yang hanya 2 potong dan makan seadanya kalau ada dan bila tidak ada makanan maka berpuasa. Kalau tinggal di apartemen mewah, makanan enak dan bergizi cukup 3 kali sehari, bahkan lebih, punya kendaraan keluaran terbaru, punya gadget yang memudahkan hidup dianggap bukan hidup yang sederhana. Padahal kesederhanaan itu bukan apa yang terlihat oleh mata tapi lebih dlaam dari itu. 2. Kesederhanaan itu pola pikir. Padahal sebenarnya kesederhanaan bukan pada tampilan fisik yang terlihat tapi pada CARA PANDANG dan PRINSIP HIDUP yang menempatkan segala sesuatu secara proporsional dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Misalnya seo

Kaya Itu Pilihan ! Maka Pilihlah Untuk Jadi Kaya

Image
Keberhasilan merupakan kebiasaan. Ala bisa karena biasa , mungkin anda sering mendengar pepatah ini. Intinya adalah sesuatu yang dikerjakan terus menerus akan menjadi kebiasaan. Seorang remaja yang tadinya cuma coba-coba merokok, setelah dewasa akhirnya kecanduan dan bisa saja meninggal karena kanker paru-paru. Mengapa bisa kecanduan? Karena merokokyang tadinya cuma coba-cobanya eh keterusan, sampai akhirnya jadi kebiasaan. Steven R Covey seorang penulis buku ternama yang menulis " 7 kebiasaan orang yang efektif  " mengemukakan dalam bukunya bahwa keberhasilan itu bukan sesuatu yang instan, tapi terus menerus diusahakan sehingga menjadi kebiasaan yang mengantarkannya kepada kesuksesan. Ada juga orang yang berpendapat bahwa kesuksesan itu bukan hasil akhirnya tapi prosesnya. Yang jelas keberhasilan maupun kegagalan itu bukan kartu mati, bukan kata akhir. Karena selama kita hidup dan berikhtiar, masih terbuka jalan untuk berbagai kemungkinan. Banyaknya jalan yang masih ter

Tak Mati Kita Sebelum Rezeki Habis Diterima

Image
Abu Umamah meriwayatan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, "Sesungguhnya Ruhul Qudus (Jibril as.) mewahyukan kepadaku, bahwa seorang manusia tak akan mati kecuali setelah ajalnya sempurna dan rezekinya terpenuhi, maka bertakwalah kepada Allah dan baguskanlah dalam mencari rezeki. Dan janganlah menyebabkan tertahannya rezeki karena kemaksiatan yang kalian kerjakan. Karena seseorang tidak akan memperoleh rezeki kecuali dengan ketaatan kepadaNya." 3 hal yang bisa dipahami dari hadis ini :  PERTAMA Seseorang tak akan mati sebelum seluruh jatah rezekinya habis. Dari hadits di atas kita bisa memahami bahwa jatah hidup seseorang akan berakhir jika ajalnya telah tiba dan rezeki yang sudah ditetapkan baginya juga habis, telah diterima semuanya. Apa yang telah ditakdirkan oleh Allah untuk diterimanya, akan diterima seluruhnya, dan kalau sudah diterima seluruhnya, baru dia"diperbolehkan" untuk mati. Jadi tak ada istilah "umur berlanjut rezeki terputus&q

Renungan Rezeki : Manusia dan Botol

Image
Kita suka terperangkap dengan tampilan / kulit luarnya. Kita semua yang hidup di dunia ini setiap hari bersibuk-sibuk mencari rezeki Ilahi agar bisa memenuhi kebutuhan hidup. Ada yang dikaruniai rezeki banyak kemudian menumpuk kekayaannya dan dikenal sebagai orang kaya. Tidak sedikit mereka yang kaya ini lupa diri dna jadi sombong, seolah-olah semua rezeki yang diterimanya adalah hasil usahanya sendiri tanpa campur tangan Allah. Ada perlakuan yang beda di masyarakat terhadap seseorang, sesuai status sosialnya. Kalau dia kaya, banyak duit, orang terpandang, tokoh masyarakat, pejabat, politisi selalu diperlakukan lebih "layak" dibanding mereka yang duitnya kurang, miskin, orang biasa saja, tak makan sekolahan atau golongan pesuruh, buruh, pekerja kasar. Mengapa bisa begitu? Kita semua sudah tertipu dengan tampilan alias casing dari seseorang. Tampak luar jadi begitu menentukan sikap kita terhadap seseorang. Jika seseorang datang menemui kita dengan tampang lusuh, pakaian