Posts

Showing posts with the label cerita

Tips Meraih Berkah Saat Rezeki Sulit

Image
Saat rezeki sulit pasti mengeluh. Mengeluh adalah hal umum yang dilakukan oleh sebagian besar kita saat rezeki sulit. Tagihan banyak yang harus dibayar, cicilan yang jatuh tempo, bahan makanan semakin menipis, tabungan kosong melompong. Seolah hidup jadi kiamat. Karena rezeki selalu diidentikkan dengan harta, materi dan kekayaan, sehingga saat semua itu kurang kita jadi merasa rezeki lagi sulit nih, Allah lagi gak bersahabat dengan kita nih, lagi dicoba, lagi  diuji, lagi dihukum padahal gak tau salah apa? Mengapa mesti mengeluh? Karena saat kesulitan hal yang paling mudah untuk dilakukan adalah mengeluh. Melaporkan pada diri sendiri dan orang lain kalau kita sedang susah. Lebih fokus pada kesusahan itu bukan pada solusinya, sehingga membuat diri jadi makin merana, merasa termalang di dunia... Padahal di balik kesulitan banyak mutiara yang tersimpan menunggu untuk ditemukan. Meraih berkah saat rezeki sulit. (1) Menerima Kenyataan. Memang tidak mudah untuk menyikapi k

Cerita Rezeki dan Helm Yang Menggelitik

Image
Pak polisi dan pengendara yang bandel.. Seorang petugas polisi yang sementara bertugas di jalan raya menghentikan seorang bapak yang mengendarai motor tanpa menggunakan helm. Berikut petikan percakapan antara polisi dan pengendara motor yang menggelitik hati. Polisi : "Permisi pak, surat-suratnya?" Pengendara : "tidak punya pak." Polisi : Anda tahu apa kesalahan anda? Pertama anda berkendara tanpa dilengkapi surat-surat kendaraan, seperti SIM dan STNK. Kemudian bapak berkendara tanpa menggunakan helm. Mohon maaf saya harus menilang bapak" Pengendara : "Tunggu dulu ! Saya keberatan jika ditilang. Mengapa saya harus punya surat kendaraan? Yang penting saya bisa mengendarai motor dengan baik. Trus mengapa harus pake helm, di zaman Rasulullah beliau juga gak pake helm?" Polisi : (sambil menutup buku tilangnya, wajahnya menatap serius pengendara motor yang ngeyel itu). "Karena saya tahu bapak muslim, saya ingin bertanya. Jika ada yang m

Apa Rezeki Berlimpah Jaminan Kebahagiaan?

Image
Banyak rezeki apa menjamin kebahagiaan? Kebanyakan kita suka iri dengan mereka yang sukses, kaya, berhasil, pintar, cantik, tampan, seolah mereka punya segalanya. Dengan uang yang banyak apa aja bisa dibeli, termasuk membeli kebahagiaan. Apa sih yang bisa bikin bahagia? Kalo kita udah bisa melakukan semua yang kita mau, pasti kita akan bahagia. Mau makan apa aja yang enak, mahal, eksklusif, buatan chef kelas dunia, bisa. Mau jalan-jalan ke tempat paling eksotis dan mahal dengan jet pribadi, bisa. Mau punya mobil paling mahal yang cuma ada 2 di dunia, bisa banget. Semua yang kita inginkan tersedia. Benarkah kita bisa bahagia karenanya? Rezeki banyak dan berlimpah dambaan setiap orang. Kita semua mati-matian kerja dan berusaha agar bisa dapat rezeki lebih, agar bisa memenuhi kebutuhan dan keinginan kita. Tapi mengapa tingkat bunuh diri dan stres mereka yang kaya dan sukses jauh lebih tinggi dibanding orang biasa? Pasti ada yang salah di sini. Rezeki banyak dan berlebih gak menjamin

Mulutmu Rezekimu tapi Mulutmu Juga Harimaumu

Image
Hati-hati dengan mulut. Mulut adalah salah satu panca indera yang penting yang diberi Allah untuk kita. Mulut selain digunakan untuk merasa makanan juga yang paling banyak digunakan adalah berkata-kata. Kata tidak boleh dianggap remeh, tajamnya kata lebih tajam dari pedang. Jika luka karena teriris pedang bisa sembuh tapi luka karena teriris kata-kata yang menyakitkan bisa butuh waktu untuk sembuh alias sembuhnya lebih lama. Kata yang keluar dari mulut sudah bukan menjadi milik kita lagi..sehingga sulit untuk ditarik. Sekali kata terucap maka sudah menjadi konsumsi publik, konsekuensinya bisa memberi manfaat dan bisa membuat mudharat bagi pendengarnya.. Karena itu penting bagi kita untuk menjaga lisan.. Mulutmu rezekimu, tapi juga harimaumu.. Kapan mulut menjadi rezeki? Saat mulutmu hanya mengucap kata-kata yang bermanfaat, memakan makanan yang halal, baik dan bermanfaat serta menutupnya jika bukan karena 2 hal tersebut di atas. (baca : bagaimana memberdayakan tubuh u

Filosofi Kopi Terkait Rezeki

Image
Apa Itu Filosofi Kopi? Ini bukanlah salah satu judul film hasil karya sineas Indonesia, tapi sebuah filosofi yang diajarkan oleh secangkir kopi. Kopi adalah minuman yang sangat populer, banyak digemari karena rasanya yang nikmat luar biasa. Lagi suntuk, minumlah secangkir kopi, maka suntuk anda akan hilang, berganti dengan rasa segar. Mencium aroma saja sudah bikin hati senang..he he he.. Bagi para penikmat kopi, rasanya bahagia bila bisa mendapatkan secangkir kopi yang rasanya pas di lidah.. Gak pahit, gak manis, pokoknya takarannya pas. Campurannya menyatu tanpa perlu mematikan rasa khas kopinya. Lalu apa pula yang diajarkan oleh secangkir kopi? Filosofi Kopi itu begini Kopinya pahit .., yang disalahkan pasti gulanya, karena kurang banyak, sehingga kopinya jadi sepet, pahit, gak nikmat di lidah.. Kopinya terlalu manis ...., yang disalahkan juga gulanya karena takarannya terlalu banyak. Kopinya pas rasanya ..., yang dipuji adalah kopinya..!! KOPINYA MANTAP. Lalu di mana andi

Yakinkah Kalau Anda Orang Baik?

Image
Orang baik rezekinya juga baik. Kalimat ini sudah terlalu sering kita bahas. Bahkan artikel sebelumnya membahas khusus hal ini, Tips menjadikan diri murah rezeki . Tidak susah menarik rezeki itu, caranya gampang saja, dekati pemilik rezeki , setelah itu jadilah orang baik yang menebar kebaikan dimanapun dia berada. Tak peduli apakah ada orang yang melihatnya atau tidak. Karena cukuplah Allah yang tahu kebaikan yang dilakukannya. Tak butuh pengakuan dari manusia, agar terhindar dari sifat riya atau pencitraan.. Orang baik tak memberi kecuali yang baik, tak berkata kecuali yang baik, tak berbuat sesuatu kecuali menghasilkan kebaikan dan manfaat. Tak pernah dia meninggalkan seseorang tanpa orang itu tersenyum bahagia, tak pernah ia meninggalkan tempat tanpa jejak kebaikan di sana. Apakah kita termasuk orang seperti itu? Mari kita cek.. Antara baik dan merasa baik. Menjadi baik itu bagus, tapi merasa baik.... kurang bagus. Kearifan akan membuat seseorang menjadi baik tapi buk

Kebanyakan Kita Gak Peduli Sumber Rezeki Kita.

Image
Nebar uang. Konon kemarin saat hari terakhir ramadhan ini ada orang yang nebar uang dengan cueknya. Lembaran lembaran rupiah pecahan 20 ribu, 50 ribu bahkan 100 ribu, melayang dengan mesranya di udara. Hal itu memancing orang di sekitarnya buat menghentikan aktivitas dan mulai ngejar ngejar atau mungut uang tersebut. Yang naik kendaraan pun serta merta menghentikan kendaraannya dan ikut berburu uang. Hingga memacetkan jalan raya sampai berpuluh puluh kilo. Kemacetan bukan disebabkan arus mudik tapi oleh dermawan yang nebar uang. Meski banyak yang penasaran, siapa gerangan pelaku penyebar uang itu tapi itu gak lebih penting lagi, yang penting adalah ngejar ngejar uang sampe dapat. Kapan lagi ada orang khilaf yang bagi bagi duit gratis, kan? Ini peristiwa langka yang perlu dimanfaatkan sesegera mungkin. Persoalan siapa manusia yang demikian baik hatinya, menjadi gak penting lagi. Nebar kerikil. Andai kan suatu ketika orang tersebut datang lagi, tapi kali ini bukan uang

KAYA, Bukanlah Satu-satunya Pembenaran.

Image
Muslim itu wajib kaya. Betul, di bagian lain dari blog ini admin memang menulis bahwa muslim itu wajib kaya.  Karena muslim yang kaya dan saleh memiliki manfaat yang jauh lebih banyak dibanding muslim yang saleh tapi kere. Karena kaya itu pilihan, maka pilihlah untuk kaya . Kekayaan jika disalurkan dengan benar akan memberi efek yang besar bagi kemanusiaan. Bagaimana memberdayakan fakir miskin, anak yatim dan orang terlantar yang sebenarnya berdasarkan UUD 45 harus dilakukan oleh negara. Tapi karena terlalu repotnya para pemimpin negeri ini mengurus urusan yang "lebih penting" membuat mereka terpinggirkan. Kekayaan bisa menolong yang lemah, menolong memberdayakan mereka. Bukan hanya sekedar memberi sedekah setahun sekali di momen puasa atau menjelang lebaran seperti sekarang ini. Dengan cara-cara yang kurang patut, yaitu menjejerkan mereka, mempertontonkan mereka di depan orang lain (termasuk umat agama lain) untuk diberi sekedar uang Rp. 20.000 per orang. Tak pedu

Pelajaran Penting Dari Kemiskinan.

Image
Susah rezeki dan miskin bukan akhir dari segalanya. Mengapa mesti sedih dan merasa terpuruk saat kondisi sulit, rezeki terasa jauh dan enggan mendekati hidup kita, keuangan menipis, kondisi ekonomi menyulitkan kita untuk bertahan. Mengutuk kehidupan yang dianggap tak bisa berdamai dengan hidup kita tak akan menyelesaikan masalah. Bunuh diri juga bukan solusi. Memprotes Allah juga bukan sikap yang bijak.  Sikap terbaik yang bisa kita lakukan saat hidup didera kesulitan, suah rezeki dan miskin adalah pertama, menerimanya, selanjutnya mencari solusinya dan yang paling penting mendapat pelajaran dari kondisi sulit itu. Hidup yang sukses bukan hidup yang tak pernah susah, tapi kesusahan itu tak menghalanginya untuk terus maju. Apa yang bisa dipelajari dari seseorang dari kemiskinan? (1) Siapapun bisa miskin. Kalau kita mengambil keputusan yang salah dan harus kehilangan semua harta, itulah kenyataan yang pahit yang harus kita terima. Siapapun bisa melakukan kesalahan dan b

Renungan Rezeki Yang HARUS dibaca !

Image
Tak ada yang kupunya... Tulisan ini terinspirasi oleh sebuah puisi yang dikirim suami saya ke salah satu akun medsos saya untuk menjadi bahan renungan. Saya pikir puisi ini sangat mengena dan bisa jadi renungan kita bersama, para pembaca blog lancarrezeki.blogspot.com  ini. Intinya untuk membuat kita memikirkan kembali tujuan hidup di dunia ini, tentu saja terkait dengan rezeki, sebagai tema utama dalam blog ini. Rezeki yang seringkali kita defenisikan hanya sebagai uang dan harta benda. Pernahkah anda bertanya, harta benda yang kita usahakan, mobil, rumah, perhiasan, tanah berhektar-hektar, anak keturunan bahkan jiwa kita, apakah semua itu milik kita? Mungkin anda akan menjawab, YA, tentu saja. Mobil adalah milik saya, dalam BPKB dan STNKnya tertulis nama saya. Demikian juga dengan rumah dan tanah, di sertifikatnya tertera nama saya. Perhiasan, jelas-jelas dibeli dengan uang saya. Anak-anak yang lahir dari benih dan rahim saya adalah milik saya, di akte kelahiran mereka ter

Rezeki Bukan Dari Hasil Bekerja !

Image
Salah Pemahaman Selama ini kita salah pemahaman, kita memaknai rezeki sebagai hasil dari bekerja, hasil kerja keras kita, hasil kita banting tulang, peras keringat. Itu sebabnya kita berlomba-lomba mencari pekerjaan, lomba-lomba buka usaha, lomba-lomba menghabiskan sebagian besar waktu dan umur produktif kita hanya untuk menyibukkan diri mencari rezeki Ilahi. Padahal rezeki itu dari Allah bukan dari hasil kita bekerja. Bekerja itu hanya ikhtiar, proses mendapatkan rezeki, tapi dapat atau tidaknya, tetap Allah yang tentukan.  Maka tak heran kadang kita sudah bekerja keras tapi malah tak mendapatkan hasil yang sesuai harapan, tak dapat rezeki, kita bilang. Kita sudah melakukan analisa kelayakan usaha tapi di lapangan toh usaha kita malah merugi. Melakukan kerjasama dengan pihak yang terpercaya, malah uang kita dibawa kabur. Bukan untung yang didapat tapi buntung ! Bolehkah tidak bekerja? Kalau rezeki itu adalah urusanNya jadi boleh dong kita leha-leha tinggal menunggu jatuh