Posts

Showing posts with the label alasan

Banyak Amalan Banyak Rezeki, Betulkah?

Image
JANGAN MENGANDALKAN AMAL SEMATA.        Seringkali kita berpikir bahwa rezeki berbanding lurus dengan amal saleh. Maksudnya makin banyak amal saleh yang dilakukan (ikhlas atau gak ikhlas) semakin banyak rezekinya. Betulkah begitu? Konon di suatu tempat ada 4 orang pria berbicara tentang amal ibadah mereka dan kesuksesan yang didapat karenanya... Pria 1 bilang: "Alhamdulillah, sejak sering Shalat Dhuha rezeki menjadi lancar. Bisnis sukses sebentar lagi anak saya lulus SMA rencananya akan sekolah ke luar negeri ." Amalan yang dilakukan adalah shalat dhuha. Shalat dhuha memang melancarkan rezeki itu sebabnya shalat dhuha disebut sebagai shalat rezeki. (baca : mengapa dhuha melancarkan rezeki? ) Pria 2 ngomong: " Bukan main, hebat sekali, sejak naik Haji/Umrah ibadahku semakin rajin, Alhamdulillah anak juga sukses, rumahnya harganya milyaran, aset bertambah, orang tua sangat bangga karenanya, itu berkat do'a-doa saya sebagai orang tuanya di depan Kabah

Sakit Mendatangkan Sejuta Kebaikan

Image
CERITA TENTANG SAKIT...   Jika saat membaca tulisan ini anda lagi terbaring sakit, doa saya semoga anda diberikan kesembuhan. Jangan pernah memaki penyakit! Selain karena memaki gak akan menyembuhkannya, juga karena sakit itu mendatangkan kebaikan..Percaya deh ! Sebelum anda protes, baca dulu tulisan ini.. Sungguh luar biasa makna dari sakit, ternyata dengan datangnya penyakit pada diri kita bisa mendatangkan berbagai kebaikan. Seribu, sejuta, semilyar??? Itu hanya angka nominal..Kesehatan tak bisa diukur dengan uang. Karena gak ada jumlah uang cukup untuk membeli kesehatan.. Bahkan sebagian ulama mengatakan orang yang sedang sakit dipastikan orang tersebut sedang dicintai Allah... Bayangkan dari bermilyar manusia di bumi ini, pilhan Allah jatuh pada anda. Mengapa kok saya??? Begitu mungkin tanya anda.. Percayalah Allah memilih anda karena tahu bahwa penyakit itu akan membuat anda lebih baik... Allah punya cara sendiri untuk mendidik kita. Saya pernah menulis

Kesalahan Yang Umum Kita Lakukan

Image
Cerita Pagi ......... Sebuah cerita yang kerap kita lihat atau bahkan kita sendiri yang mengalaminya. Seorang pemuda kehilangan sepatunya di laut, lalu dia menulis di pinggir pantai ... LAUT INI MALING ... Tak lama datanglah nelayan yg membawa hasil tangkapan ikan begitu banyak, lalu dia menulis di pantai ... LAUT INI BAIK HATI ... Seorang anak tenggelam di lautan lalu ibunya menulis di pantai, LAUT INI PEMBUNUH ... Tak lama datanglah Seorang lelaki yg menemukan sebongkah mutiara di dalam lautan, lalu dia menulis di pantai.. LAUT INI PENUH BERKAH ... Kemudian datanglah ombak besar dan menghapus semua tulisan di pantai itu !!!!!! MAKA....... JANGAN RISAUKAN OMONGAN ORANG, KARENA SETIAP ORANG MEMBACA DUNIA DENGAN PEMAHAMAN DAN PENGALAMAN YANG BERBEDA. Kesalahan umum yang kita lakukan adalah terlalu cepat mengambil kesimpulan tentang sesuatu hal. Jika kebetulan rezekimu bagus, lancar, usahamu sukses, tak pernah merasa kekurangan kamu menganggap dunia in

Cari Tahu Mengapa Rezekimu Mandek Total

Image
Karena kamu membawa kantong bocor. Imam mesjid Asyuraim Alharam Almakki dalam khutbahnya mengatakan: *Hati-hati dengan kantong yg bocor* Apa makna kantong yang bocor di sini?  Kantong bocor di sini maknanya, engkau melakukan sebuah upaya yang menurutmu baik tapi hasilnya minus sehingga mempengaruhi keberkahan rezekimu. Mengapa bisa begitu? Karena ada yang salah dalam prosesnya.. Misalnya : BOROS Engkau telah berwudhu dengan sebaik-baiknya wudhu akan tetapi engkau boros memakai air, itu sama dengan kantong bocor Wudhu yang sempurna itulah yang kita harapkan saat membasuh anggota tubuh dengan air. Bukankah kalo wudhu kita sempurna membuat shalat kita jauh lebih sempurna?  Tapi wudhu yang sempurna bukan hanya dari tata caranya saja,  tapi juga pada pemanfaatan sumberdaya yang digunakan yaitu air. Meskipun ayat di atas konteksnya adalah larangan untuk menghamburkan harta secara boros, tapi secara eksplisit bisa juga diartikan boros dalam hal lainnya. Allah

Orang Arab Pemalas Kok Negerinya Kaya?

Image
HIDUP DI SAUDI, KAYAK APA SIH ? Tulisan ini sebuah pengalaman pribadi dan mungkin sangat subjective dari seorang yang berkesempatan tinggal di negara Arab Saudi. Tulisan ini hanyalah sebagian kecil dan merupakan contoh saja, sesuai apa yang dialami dan dipikirkan penulisnya. Jangan terlalu digeneralisir apalagi diperdebatkan. Tulisan yang mungkin bisa membuka mata kita sebagai sebuah pribadi dan warga negara berpenduduk muslim terbesar di dunia. Mari kita baca bersama.. Gerbang masuk kota Makkah (dok.pribadi) Tulisan ini saya buat bukan karena uforia kedatangan Raja Salman ke Indonesia, tapi mungkin sebagai renungan dan pengingat untuk saya, sebenarnya islam seperti apakah yang rahmatan lil Alamin itu.. Saya hanya ingin menceritakan pengalaman pribadi saya selama hidup di KSA (Kingdom of Saudi Arabia) kurun waktu 2008 - 2012. Semoga menjadi bahan pencerahan buat yang membacanya, seperti apakah sebenarnya KSA itu. Sebenarnya sama sekali tidak ada pikiran atau niatan saya,

Bisa Saja Rezekimu Terhenti Karena Ini

Image
Rezeki Terhenti, Jika Anda Lakukan Ini ALLAH Subhanahu wa Ta’ala telah mengatur rezeki setiap orang. Hanya saja, rezeki itu bisa saja terhambat, bahkan terhenti oleh hal-hal yang memang menghambat rezeki . Sehingga, seringkali orang merasa Allah tidak adil, sebab tidak menurunkan rezeki padanya. Padahal, hal itu terjadi karena kesalahannya sendiri. Lantas, apa yang membuat rezeki terhenti? Tahukah anda bahwa ternyata yang dapat membuat rezeki berhenti mengalir adalah ketika seorang anak tidak pernah mendoakan kedua orang tuanya. Kok bisa? Hal ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Imam al-Hakim Rahimahullahu Ta’ala dalam kitab At-Tarikh dan Imam ad-Dailami dalam kitab Musnadul Firdaus yang berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “ Jika seorang anak tidak pernah mendoakan kedua orang tuanya, niscaya rezekinya akan berhenti.” Di sini tertulis jelas, jika Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menghentikan aliran rezeki kepada anak yang tidak mendoakan kedua orangtuanya. Bakti an