Posts

Showing posts with the label Pesan

Rezeki Para Ayah

Image
Suka Duka Menjadi Ayah Seringkali kita mendengar cerita yang mengharu biru bagaimana perjuangan seorang ibu melahirkan, membesarkan anak-anaknya dengan penuh kasih. Banyak ibu-ibu hebat di luar sana yang menjadi pahlawan bagi keluarganya. Tapi pernahkah kita menanyakan bagaimana beratnya perjuangan seorang ayah? Sang superhero yang jarang diangkat? Sepulang dari joging pagi tak sengaja telinga saya mendengar percakapan sepasang suami isteri. Nampak seorang isteri mengantarkan suaminya yang siap berangkat kerja sampai depan pagar dan berkata. " Ayah, stok beras kita sudah habis .... " Laporan ini terdengar darurat, karena kalo beras sudah habis trus sebentar makan apa? Yang menerima laporan hanya tersenyum dan siap  melangkah mencari rezeki untuk keluarganya, tiba-tiba terdengar suara melengking anaknya dari dalam rumah, " Ayah..., besok Iwan harus bayar uang buku ". " Iya...nanti ayah usahakan uangnya " jawab sang Ayah. Tertegun saya mendeng

Untuk Renungan Orang Jaman Now

Image
Jaman Now Banget   Tulisan yang jaman now banget, melanda hampir semua orang. Gak ada yang gak sibuk dengan benda yang namanya HP alias ponsel. Benda elektronik ini selalu ada dalam genggaman setiap orang. Semua sibuk memandang HPnya, ada yang senyum-senyum sendiri, ada yang serius bahkan ada yang sampe ngakak gak jelas... HP memang menarik. Hampir semua orang memilikinya, bahkan bayi dan balita pun sejak dini sudah dikenalkan sama yang namanya HP. 24 jam waktu yang dimiliki setiap orang, persentase pegang HP pasti pada di atas 50 %. Alasannya beda-beda sih, tapi umumnya karena benda ini bikin kecanduan. Sehari gak pegang HP rasanya gimana gitu , gak lengkaplah hidup ini... Aplikasi di HP semua bikin kecanduan, mulai dari games, musik, medsos, sampe searching segala hal, termasuk buat baca tulisan di blog lancarrezeki.blogspot.com ini...hehehe... Nyari rezeki sekarang alasannya salah satunya biar bisa beli HP yang lagi ngetrend... Padahal keseringan main HP bisa menghambat reze

Mengapa Muslim Harus Jadi Pengusaha?

Image
Self Sufficient (Memenuhi Kebutuhan Sendiri) Mengapa muslim harus jadi pengusaha, bisnismen, enterpreneur, wirausaha? Biar bisa memenuhi kebutuhan umat Islam sendiri. Kita mencari rezeki dan menebar rezeki bagi saudara-saudara kita sesama muslim dan non muslim juga kecipratan baiknya. Jika umat Islam butuh pakaian, maka diantara kita harus ada yang jadi produsen atau pengusaha baju, biar bisa memproduksi pakaian yang islami, yang sesuai dengan aturan syariat agama. Dan yang memasarkan (marketingnya) juga harus muslim biar yang dipasarkan yang sesuai dengan kita. Kalo yang memproduksi non muslim akhirnya model bajunya dibuat sesuka hati mereka, terbuka di sana, compang camping di sini akhirnya aurat jadi terbuka karena model pakaian yang dijual tidak ada yang sesuai. Terus yang memasarkan non muslim jadinya suka-suka dia menjual apa yang laku dan paling diidamkan konsumen meskipun itu melanggar syariat agama. (baca : kiat menjadi pengusaha sukses penarik rezeki ) Contoh

Kenapa Tidak Jadi Isteri Kedua, Ketiga atau Keempat?

Image
MENIKAHLAH DENGAN ORANG YANG KAMU SUKAI   Mengapa tidak jadi isteri kedua, ketiga atau keempat? Judul yang sangat mengintimidasi bagi wanita di tengah isu pelakor (perebut laki orang) yang jadi viral di dunia maya. Saya jadi ingat pesan ibu saya saat mulai beranjak dewasa (kebetulan saya anak tertua dan adik saya 5 orang semua perempuan). Beliau berkata, " kamu boleh menikah dengan siapa saja yang kamu sukai asalkan dia muslim, punya pekerjaan dan bukan suami orang."  The sisters...saya dan ke 5 adik-adik saya Tiga persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon suami saya yang dari kacamata ibu dan dianggap tak akan membuat anak gadisnya menderita. 1. Muslim. Ibu saya mengharapkan agar saya dapat suami yang seagama. Karena suami adalah imam dan pemimpin dalam rumah tangga. Bayangkan jika imam dan pemimpinnya bukan muslim pasti akan menarik orang yang dipimpinnya menuju agamanya bukan? Disitulah Islam melarang wanita muslimah menikah dengan laki-laki non muslim

Kebiasaan Minta Oleh-Oleh Ternyata Bahaya Lho!

Image
JANGAN LUPA OLEH-OLEH YA? Begitulah kata-kata yang banyak dilontarkan oleh keluarga, teman ataupun kolega saat kita diketahui berada di luar kota asal. Permintaan itu seolah normal dan biasa aja. Dimana kesalahannya minta oleh-oleh, bukankah itu wajar saja? Bagi yang meminta oleh-oleh tentunya itu tanpa beban, bebas-bebas saja, tapi bagi yang dimintai seringkali menjadi beban. Itu saya alami sendiri. Ketika teman atau keluarga tahu saya berada di luar kota ataupun di luar negeri isi inbox saya kebanyakan adalah minta oleh-oleh.  Dan perlu diketahui bagi pembaca (terutama yan suka minta oleh-oleh nih ) membeli oleh-oleh bisa jadi memberatkan. Mengapa? 1.) Harus menyiapkan waktu khusus untuk mencari dan memilih oleh-oleh yang diinginkan oleh si pemesan. Sementara kadang kita tidak punya waktu untuk mengunjungi toko souvenir hanya sekedar hunting oleh-oleh karena terbatasnya waktu yang dimiliki. 2.) Jarak toko oleh-oleh dengan kediaman bisa jadi sangat jauh dan butuh upaya

Jangan Ngoyo Mengejar Rezeki

Image
SEMUA BERAKHIR SAMA   Hidup ini semua akan berakhir sama, lahir menjalani hidup di bumi kemudian mati untuk mempertanggung jawabkan perbuatan Hari Perhitungan kelak. Awal kehidupan dimulai dengan proses pengenalan, belajar dan mencari jati diri. Kemudian berjuang mencari rezekiNyadengan segala macam ikhtiar. Coba perhatikan apa yang kita lakukan di dunia ini? Umumnya kita sekolah sampe capek, menghias diri sampe puas, mengejar jabatan bahkan ada yang dengan menghalalkan segala macam cara, membangun rumah besar, menumpuk banyak uang dan lain sebagainya.  Tapi apa makna dari semua itu? PENDIDIKAN TINGGI BUKAN JAMINAN Biasanya di usia 40-an tahun kita semua sudah selesai menempuh pendidikan, beberapa sudah bekerja, beberapa berada di puncak karier, beberapa susah sukses, ada juga yang masih melanjutkan pendidikan. Pendidikan itu penting tapi tidak menjamin seseorang bisa kaya dengan gelar tinggi yang dimilikinya. Bahkan ada beberapa tokoh dunia yang drop out dari sekolah sepert

Haruskah Mencium Hajar Aswad?

Image
Gak perlu maksa mencium Hajar Aswad   Berbicara soal hajar aswad saya jadi teringat perjalanan umroh saya tahun 2015 silam. Saat itu saya diberi kesempatan untuk melaksanakan ibadah umroh bersama suami dan kedua orang tua saya, yaitu ibu dan almarhum bapak saya. (baca : 8 cara mudah menarik rezeki umrah dan haji ) Selama kurang lebih 9 hari kami tak menyia-nyiakan kesempatan untuk melakukan ibadah dan ritual umroh, mendekatkan diri kepada Allah SWT. Setiap kali berada di depan kabah hati saya selalu trenyuh penuh rasa haru.  Dan setiap kali berada di sana selalu terlihat jamaah yang menyesaki sebuah sudut dari Kabah di mana hajar aswad berada, berebut untuk mendekati, memegang dan menciumnya. Tadinya saya tak berminat untuk melakukannya karena persaingan yang sangat ketat di sana, bahkan seolah-olah kita harus ngotot dan main keras untuk menggapainya. Tapi suami saya yang sudah berhasil melakukannya lebih dulu kemudian menawari untuk menemani saya mencapai sudut itu. Karen

Pesan Cinta Allah pada Si Mbok

Image
PESAN CINTA ALA SI MBOK KANTIN   Sebenarnya Allah selalu mengirim orang-orang tertentu untuk memberi pelajaran pada kita. Dan orang itu tak mesti orang berilmu seperti uztaz, guru, profesor ataupun pemimpin besar. Bahkan seorang wanita tua seperti Mbok Warung ini bisa jadi guru yang mengajarkan banyak hal padaku. Begini kisahnya... Suatu hari di sebuah warung kantin sederhana, aku lagi menikmati menu makan siang kesukaanku dan terjadilah dialog yang amat menarik untuk disimak. ‎ Seorang lelaki berkulit legam memesan makanan dan dengan ragu-ragu bertanya harganya berapa. Ketika si Mbok bilang gratis, matanya seolah gak percaya. “Gratis Mbok?? “si lelaki itu bertanya heran. “Ya , kenapa? Silakan makan apa aja yang kamu suka. " Jawab si Mbok dengan senyuman di bibirnya. Meski masih dengan wajah heran si lelaki berkata, “Wah.... terimakasih mbok...terimakasih…” ‎ Si Mbok tersenyum senang ketika merhatiin lelaki hitam itu, mungkin langganan yang biasa berhutang di war

Jadilah Jarum dan Bukan Gunting

Image
WAKTU KITA   Waktu..sebuah kata yang pendek tapi memiliki banyak makna.. Bahkan Allah pun bersumpah atas nama waktu.. Agar manusia sadar dan mulai memperhatikan "waktu"nya. Karena hidup ini sebenarnya menunggu " waktu kematian " Yang entah kapan waktunya. Nasib kita pun kelak ditentukan oleh seberapa banyak kita memanfaatkan waktu di dunia untuk menumpuk amal saleh.. (bukan harta benda duniawi) Waktu memang bisa menjadi saksi perjalanan hidup setiap insan. Waktu sedang  "Jaya",  kita merasa banyak teman di sekeliling kita. Banyak orang yang berkerumun ingin kecipratan kejayaan kita. Banyak orang yang ingin menjadi bagian dari kejayaan kita. Padahal kita jaya bukan karena kepintaran dan kepiawaian kita. Tapi karena Allah mengizinkannya. Lalu mengapa kesombongan gampang menyeruak dalam hati saat kita jaya? Karena jaya yang tidak diikuti kebijaksanaan hanya membuat kita jadi jumawa, seolah mengakui keunggulan kita dan menafikan keagung