Berpikir Gak Biasa Untuk Sukses

ARTIKEL KE 717

THINK OUT OF THE BOX”

Cerita di bawah ini bener-bener memaksa otak buat berpikir. Yang mana harus dijadikan prioritas? Mungkin saja kita sering ngalamin hal di bawah ini, dilema dalam membuat keputusan. Solusinya adalah berpikir di luar kebiasaan (think out of the box), keputusan mana yang kira-kira bisa memberi banyak kepuasan pada banyak pihak dan kalo bisa meminimalisir kerugian yang mungkin timbul, sekecil apapun itu..



Kalo anda ngadepin masalah kek di bawah ini, apa yang anda lakukan?
Pada suatu malam, di tengah hujan deras berhias petir yang menggelegar, Anda lagi nyetir sendirian dengan mobil kecil.
Jalanan tempat Anda melaju, letaknya agak jauh dari perumahan penduduk, sepi dan kendaraan yang lewat hanya satu-satu, itupun melaju dengan kencang karena pengen cepat sampe di tujuan. 
Tiba-tiba, di tengah jalan, cahaya mobil anda menangkap bayangan orang yang melambaikan tangan. Ya, mobil Anda dihentikan oleh 3 orang yang sedang menunggu tumpangan:
1. Perempuan tua yang sekarat, nampak butuh bantuan darurat dan taruhannya adalah nyawanya.
2. Seorang teman lama, yang pernah menyelamatkan hidup Anda.
3. Partner usaha yang sempurna, yang anda impikan selama ini.
Siapa yang Anda pilih untuk ikut bersama Anda? Karena mobil Anda kecil, jadi hanya bisa muat satu orang bersama pengemudi.

Coba pikirkan baik-baik!
Apa yang mesti Anda lakukan?? 
Ini sebuah dilema moral, untuk memilih yang terbaik bagi Anda dan sesama:
- Membawa wanita tua yang sekarat dan perlu pertolongan darurat adalah tindakan mulia (apalagi dia tidak ada waktu lagi untuk menunggu terlalu lama. Meninggalkannya kok rasanya tak tega).
- Memilih teman lama, yang pernah menyelamatkan hidup Anda. (Ini adalah waktu yang tepat untuk membalas budi baiknya, saat dia butuh bantuan anda datang sebagai penyelamat).
(baca : orang yang membawa rezeki dalam hidup kita)
- Memilih partner usaha yang sempurna, yang belum tentu akan Anda temui lagi seumur hidup (ini adalah kesempatan yang belum tentu datang lagi, sayang kalo disia-siakan).
(baca : alasan kenapa kok belum kaya?)
Sebuah dilema muncul. Keputusan apapun yang anda pilih pasti ada yang rugi.
1. Memilih menyelamatkan perempuan tua yang sekarat membuat anda merasa lega karena menolong seseorang yang sangat butuh pertolongan dan anda turut andil menyelamatkan nyawanya. Tapi anda jadi gak enak sama teman lama yang dulu pernah berbuat yang sama dengan yang anda lakukan sekarang dan anda harus kehilangan kesempatan memfasilitasi partner usaha yang bisa mendatangkan banyak keuntungan bagi anda, sebuah peluang rezeki yang terbuang percuma jadinya...
2. Jika anda memilih mengangkut teman lama yang pernah menyelamatkan anda di masa lalu, maka hutang budi anda pun lunas. Tapi anda bakal dilanda rasa bersalah jika meninggalkan perempuan tua sekarat itu.
3. Jika anda memilih menyelamatkan partner usaha demi peluang bisnis yang jauh lebih cerah di masa depan, tapi anda pasti didera rasa bersalah karena meninggalkan orang sekarat dan tak bisa membalas budi baik teman lama anda..
Banyak orang yang telah menjawab pertanyaan ini.
Mereka memilih jawaban sesuai dengan persepsinya masing-masing..
Semua adalah hak individu dan ini bebas-bebas saja untuk memilih...
Tetapi ada seorang yang punya jawaban yang mengejutkan.
Dia memilih untuk memberikan kunci mobilnya kepada teman lama yang pernah menyelamatkan hidupnya, agar dia dapat segera mengantar wanita yang sekarat itu dalam mencari pertolongan. Sementara dia akan berdiri di samping partner bisnis yang telah di idamkan sejak lama, sambil menunggu tumpangan yang akan lewat..."

Solusi yang luar biasa bukan?
Memang dia harus merelakan orang lain mengemudi dan menumpang mobilnya sementara dirinya memilih menggantikan posisi mereka menunggu tumpangan. Itulah keputusan yang dampak kerugiannya paling sedikit. Hanya dirinya yang rugi tak bisa tepat waktu di tempat tujuan, tapi kerugian itu terbayar dengan perasaan lega karena:

- menyelamatkan orang yang sekarat.
- berhasil membalas budi teman lama.
- berhasil melakukan pendekatan dengan partner usaha idaman dengan memposisikan diri setara dengannya (sama-sama menunggu tumpangan). 
Dalam hidup juga kita sering ngalamin ini, di mana kita dituntut untuk mengambil pilihan terbaik diantara yang terburuk..
Sebenarnya, kita bisa mendapatkan lebih banyak (termasuk rezeki yang lebih) jika tidak hanya terpaku pada apa yang sudah menjadi "kerangka berpikir" (mindset) kita yang berlaku umum, yaitu mindset yang fokusnya ke "kita" melulu.
Jika ingin sukses,
Beranilah berpikir yang gak biasa.
Berpikir melampaui batas!
Jangan pernah takut untuk "think out of the box.!"

Wallahu alam...

Comments

Popular posts from this blog

Bolehkah Menolak Rezeki?

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)

Doa Agar Rezeki Tak Terputus