Terobsesi Akan Persangkaan

"BERBAIK SANGKA"

Sebuah pesan yang sangat bermakna...
Seorang anak kecil memegang dua buah apel di kedua tangannya.
Ibunya datang mendekat, sambil tersenyum kemudian bertanya "Sayang.., boleh Mama minta satu?"
Si anak memandang ibunya beberapa detik, kemudian dengan cepat menggigit kedua apelnya , bergantian ...
Si ibu berusaha menyembunyikan kekecewaannya, senyumnya terlanjur luntur dari wajah nya... pikirnya pelit banget anakku..
Sampai kemudian si anak menyodorkan salah satu apel yang telah digigitnya  tadi kepada ibunya.
Dengan sukacita dan senyum ceria si anak berkata : "Ini untuk Ibu, karena yang ini LEBIH  MANIS"
Hening...... ternyata anak ingin memberikan yang terbaik buat ibunya... makanya si anak memastikannya dengan mencari tahu mana yang terbaik..


Tidak ada kata-kata yang terucap dari bibir ibunya, kecuali senyum dan bola matanya yang berkaca-kaca.... tak terasa mengalir air matanya 

Pembaca ...
"JANGANLAH KITA CEPAT BERBURUK SANGKA"
Siapapun Anda, seberapapun pengalaman dan pengetahuan Anda, jangan tergesa-gesa menilai seseorang, siapapun dia. Juga pada Allah.. Jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan. Mengapa kok Allah ngasi rezekiku seret ya...??
Sabarlah... tunggu responNya..... pahami maksudNya
Janganlah buru buru menghakimi, supaya kamupun tidak akan dihakimi....
Berilah kesempatan kepada setiap orang untuk memberikan penjelasan ... dengαn caranya sendiri .. 
Biasanya kita baru menyadari maksud Allah setelah beberapa waktu, yang seringkali kita katakan, "Oooo...ternyata kejadian kemarin itu ada hikmahnya." Padahal itu memang tujuan Allah, cuma kitanya aja yang gak tahu. 
Tetaplah menjadi orang yang sabar  bijaksana menilai orang lain...
Jangan suka berprasangka buruk pada Allah. (baca : mengapa hidupmu gak berubah?)
Karena Allah gak bakal menyengsaraan kita. Yakin itu..
Kalopun bener kita sengsara, pasti penyebabnya kita juga...

SERINGKALI ...... kita kurang paham dengan maksud orang bahkan maksud Allah .......... karena .......kita melihat dengan kacamata kita yang terbatas. Mengapa terbatas? Karena hanya menjangkau apa yang terlihat oleh mata.
Tetapi,
Jika kita belajar sabar..... tenang.... dan coba memahami dengan kacamata mereka, memahami Allah dengan kacamata iman.......
Pasti semua menjadi indah.

Perhatikan ini !

Orang sakit mengira bahagia itu terletak pada kesehatan
Orang miskin mengira bahagia itu terletak pada harta kekayaan
Rakyat jelata mengira kebahagiaan terletak pada kekuasaan
Orang yang kurang pandai mengira kebahagiaan terletak pada kegeniusan
Orang cacat mengira kebahagiaan terletak pada kesempurnaan fisik
Seorang PNS mengira betapa bahagianya jadi pengusaha, begitu juga sebaliknya.....
Dan masih banyak sangkaan-sangkaan lain...
Jika sangkaan- sangkaan itu ada dalam pikiran kita, maka kita terobsesi dengan persangkaan-persangkaan yang sebenarnya hanyalah ilusi....
Dalam urusan dunia cobalah ubahlah sudut pandang kita, bukan
melihat pada yang punya kelebihan namun lihatlah kepada mereka yang kurang beruntung dari kita...
Dari sana kita pun akan belajar BERSYUKUR atas  rezeki dan kenikmatan yang telah kita dapatkan selama ini
Bila hari ini kita masih bisa membuka mata, menghirup segarnya udara pagi, mampu beraktivitas hingga detik ini, maka *Bersyukurlah*.
Karena *SYUKUR* adalah satu dari ribuan kunci yang mengantarkan kita pada kebahagiaan tanpa syarat dan batas. ..

Bukan BAHAGIA yang menjadikan kita BERSYUKUR...
Tetapi dengan BERSYUKUR, hidup kita akan BAHAGIA.....


Wallahu alam....

Comments

Popular posts from this blog

Bolehkah Menolak Rezeki?

Doa Agar Rezeki Tak Terputus

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)