Mengapa Tukang Becak Ini Berezeki Baik?

Jangan pernah meremehkan seseorang dari profesinya. Sepanjang profesi itu halal, Insya Allah profesi itu memiliki potensi yang sama untuk menggapai kemuliaan hidup. Jangan pernah merasa sombong atau rendah diri dengan profesi yang kita tekuni. Karena mulia tidaknya, baik buruknya, hormat  tau hinanya seseorang bukan dinilai dari profesinya. Tinggi rendahnya seseorang di mata Allah dinilai dari sejauhmana tingkat pengabdiannya kepada RabbNya.

tukang becak

Seperti tukang becak yang sering mangkal dekat perempatan ini bernama sebut saja Pak Soleh. Sekilas dari penampilannya tidak ada yang berbeda dengan tukang becak lainnya yang sama-sama mangkal di tempat itu. Tapi jika ditelusuri kisah hidupnya, kita mungkin akan tertunduk malu. Pak Soleh adalah tukang becak yang memiliki komitmen yang tinggi. Ia berkomitmen tidak akan pernah membuat orang lain tidak ridha padanya. Betapa sulitnya ia menjalankan komitmennya tersebut di tengah gempuran hidup yang serba materialis seperti sekarang ini. Ketika ada orang yang mau mneggunakan jasanya ia tidak pernah menentukan tarif. Mengapa? Karena ia takut tarif yang dipasangnya itu ditawar oleh penumpangnya. Ketika ada penumpang yang menawar artinya ia tidak ridah dengan tarif yang dipasangnya. Dan itu melanggar komitmennya. (baca : mengapa rezeki selalu mudah bagi seorang yang ridha)

Lalu bagaimana dong? Ketika ada yang mau naik becaknya dan langsung membuat pernyataan, " Pak, Jalan Limau 5.000 ya?" Maka akan dijawab," ya, silakan naik". Jika di lain waktu ada yang ingin menuju jalan Limau dan berkata , "Pak, Jalan Limau 3.000 boleh? ". Pak Soleh pun tetap mengiyakan sambil menyunggingkan senyum kepada pelanggannya.

Satu lagi kesitimewaan Pak Soleh ini adalah kebiasaannya bersedekah. Sejak memulai kariernya sebagai tukang becak Pak Soleh selalu menggratiskan penumpangnya di hari jumat sebagai sedekah baginya. Subhanallah.. Ternyata masih banyak manusia mulia yang tak tampak karena kesederhanaannya. Setelah ditelusuri lebih jauh ternyata ia berhasil menyekolahkan semua anaknya sampai sarjana dari hasil membawa becak. Meskipun hidupnya sederhana, ia tidak pernah merasakan kekurangan dan selalu merasa cukup atas rezeki yang diberi Allah padanya.

Jangan pernah merendahkan orang dari profesinya. Karena setiap profesi yang halal selalu menyimpan potensi untuk menjadikan manusia mulia di sisi TuhanNya. Wallahu alam.

Comments

  1. Assalamualaikum,

    Sungguh banyak tajuk2 yang sangat bermotivasi kelolaan anda. Saya kagum dengan kebolehan anda membuat artikel2 berkenaan. Saya baru termampu membaca 2 ke 3 tajuk sahaja dan akan terus membacanya di hari2 mendatang. Bagaimana anda menyusun artikel2 ini? adakah ianya inspirasi anda sendiri atau olahan dari sumber2 lain? Sekian sahaja dahulu lain kali akan cuba berkomunikasi lagi. Salam perkenalan dari saya Sudirman Saroji. Malaysia.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wa alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh,
      Terima kasih Pak Sudirman, karena menyempatkan diri membaca tulisan sederhana dalam blog ini. Awalnya saya menulis blog ini hanya untuk berbagi apa yang saya alami, saya rasakan, saya perhatikan dan saya tahu sedikit. Terutama soal rezeki dan permasalahannya, yang banyak menjadi fokus manusia di dunia ini. Saya coba cari penjelasannya baik lewat al quran, hadits, buku dan internet dan mencoba menuliskannya dan merangkumnya dengan bahasa yang bisa saya pahami. Saya bukan alim ulama dan ilmu saya masih sedikit, tapi saya mencoba menulis yang sedikit itu agar bisa jadi pengingat bagi diri saya sendiri. Jika orang lain tergugah dan mendapat manfaat, alhamdulillah.
      Salam perkenalan juga dari saya..

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Bolehkah Menolak Rezeki?

Doa Agar Rezeki Tak Terputus

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)