Posts

Showing posts from 2015

Efek Dari Rezeki Haram

Image
Jangan sekali-kali makan rezeki haram karena efeknya berbahaya... 1) Amalan tertolak selama 40 hari. Rugi kita beribadah, berharap belas kasihan Allah, berharap Allah akan menurunkan rezeki yang banyak pada kita, tapi kita tumbuh dari makan rezeki haram. Wajar saja jika ibadah kita tertolak selama 40 hari. Saat makan rezeki halal pun belum tentu ibadah kita diterima, apalagi kalau sudah jelas-jelas tertolak? Hadits Rasulullah mempertegas hal ini. ... Dan demi jiwaku yang ada di tanganNya, sungguh jika ada orang yang memasukkan makanan haram ke dalam perutnya maka tidak akan diterima amalnya selama 40 hari dan seorang hamba yang dagingnya tumbuh drai hasil menipu dan riba, maka neraka lebih layak baginya (H.R.Thabrani) 2. Hilangnya keberkahan rezekinya. Nilai keberkahan harta bukan ditentukan oleh jumlahnya tapi oleh cara perolehannya dan cara pembelanjaannya. Inilah memang yang nantinya akan ditanyakan di akhirat nanti, hartamu sumbernya dari mana dan kemana k

Rambu-Rambu Orang Beriman Dalam Memandang dan Memperlakukan Rezeki

Image
Rambu-rambu yang harus diperhatikan oleh orang beriman dalam memandang dan memperlakukan rezekinya. 1) Memilih rezeki yang halal. Hidup ini pilihan. Termasuk memilih untuk mencari rezeki dengan cara yang halal maupun yang haram. Pilihlah rezeki yang halal menurut pertimbangan syariat dan thayyib (baik) dalam pertimbangan kemaslahatan hidup. Makanlah makanan yang halal, karena makanan haram akan membuat amalannya tertolak selama 40 hari. ... Dan demi jiwaku yang ada di tanganNya, sungguh jika ada orang yang memasukkan makanan haram ke dalam perutnya maka tidak akan diterima amalnya selama 40 hari dan seorang hamba yang dagingnya tumbuh drai hasil menipu dan riba, maka neraka lebih layak baginya (H.R.Thabrani) 2) Mensyukuri rezeki. Jadilah pribadi yang selalu bersyukur atas rezeki yang anugerahkan Allah pada kita. Banyak sedikit, cepat atau lambat, sesuai keinginan atau tidak semua diterima dengan hati lapang dan ridha. Karena kita tahu bahwa itulah yang terbaik untuk

Ada Di Manakah Rezeki Itu?

Image
Semua orang sibuk mencari rezeki. Lihat saja manusia modern ini, setiap hari bersibuk ria mencari rezeki Allah. Pergi pagi pulang sore, bekerja membanting tulang hanya untuk mendapatkan rezeki Ilahi. Kadang dapat banyak, kadang juga sedikit bahkan tak jarang tak dapat apa-apa, pulang ke rumah dengan tangan kosong. Sebenarnya rezeki itu ada di mana sih? Kok semua orang sibuk mencarinya? Bahkan kecederungan akhir-akhir ini manusia malah meributkan rezekinya. Rezeki, ada di manakah dirimu? Kalau ada yang bertanya seperti itu, jawabannya gampang sekali rezeki itu DI TANGAN ALLAH. Bukankah Dia Pembagi Rezeki? Silakan baca kembali artikel ini kalo rezeki sudah dijamin kenapa masih ada yang miskin, kekurangan dan kelaparan ? Ya.. rezeki ada di tangan Allah. Supaya dapat bagian ya.. kita harus minta. Kalau kita ingin mendapatkan rezeki yang berlimpah, mintalah kepada Allah . Jangan kepada setan, gunung, pohon besar atau dukun! Sebab hanya Allah yang mampu memberikan rezeki itu

Manusia Yang Ribut Soal Rezeki Adalah Manusia yang Tak Tahu Diri

Image
Ribut-ribut soal rezeki Kondisi ekonomi lagi sulit, harga-harga pada naik sementara gaji tetap, daya beli jadi menurun, kebutuhan makin banyak, itulah keluhan manusia modern saat ini. Mereka meributkan soal rezeki yang seret, rezeki yang kayaknya macet, rezeki yang makin menurun. Mereka mulai merasa putus asa dan bingung harus melakukan apa. Sampai ada yang bikin statement, "rezeki haram aja susah dicari apalagi yang halal ?" (baca : kenaikan harga dan kepastian akan rezeki Allah ) Betulkah rezeki kita terus menurun? Apa Allah sudah tak sayang sama kita lagi? Apa Allah menghukum kita? Apa Allah terus menerus memberi cobaan pada kita? Kok hidup tiap hari makin sulit? Kebutuhan makin banyak, anak istri banyak tuntutan, pekerjaan yang melelahkan tapi upahnya tak sepadan, harga bahan pokok meroket, jangankan sempat menikmati hiburan dan rekreasi beli sembako saja harus nyicil atau malah ngutang. Kapan pertolongan Allah datang? Itulah ribut-ribut soal rezeki yang melanda manu

Bolehkah Pendakwah Dijadikan Profesi Untuk Mencari Rezeki?

Image
Menjadi pendakwah (da'i) itu panggilan. Katakanlah ada seorang pemuda jebolan pesantren dan bertekad melanjutkan pekerjaan para nabi yaitu menjadi penggiat dakwah. Dia sangat memahami hadits Rasulullah untuk menyampaikan walaupun hanya satu ayat. Ia merasa perlu untuk menyampaikan apa yang telah dipelajarinya di pesantren kepada umat, agar umat bisa mengetahui jalan yang benar dan bersama-sama menuju keridhaan Allah SWT. Menjadi pendakwah itu panggilan, karena tidak semua muslim bersedia untuk menyampaikan apa yang diketahuinya. Tidak semua muslim mampu berdiri di depan orang banyak menyampaikan kebenaran. Tidak semua muslim mau menyisihkan waktu mempelajari Al Quran dan hadits lalu mengajarkannya pada orang lain. Tidak semua muslim mau menjadi dai yang dianggap profesi yang susah kaya.... Mending jadi dokter, arsitek atau pebisnis sukses yang sudah jelas bisa ngasilin duit lebih banyak. Jadi pendakwah..??? mmmmm.... (mikir) Lanjut pada cerita anak muda di atas. Dia mula

Kalo Rezeki Sudah Dijamin Kenapa Masih Ada yang Miskin, Kekurangan dan Kelaparan?

Image
Al Quran memotivasi kita Ayat di atas Al Isra ayat 12 memotivasi kita bahwa Allah menjamin rezeki setiap manusia, berikut sarana dan prasarananya. Kita hanya perlu hati-hati menikmati setiap detik rahasia Allah SWT yang diberikan kepada kita. Allah SWT secara tegas memberikan jaminan rezeki kepada setiap mahlukNya. Namun pada saat yang sama Allah juga menetapkan bahwa rezeki tersebut harus dijemput dengan usaha . Untuk mempermudah mencari rezeki, Allah SWT memberikan fasilitas, sarana, perlengkapan kepada setiap mahluk untuk dioptimalkan. Selain itu Allah juga memberi ruang dan peluang sehingga manusia mau dan mampu menjemput takdir rezekinya. Mengapa masih ada yang miskin, kekurangan dan kelaparan? Allah SWT secara tegas memberikan jaminan rezeki pada hamba-hambaNya. Ini sangat jelas diuraikan dalam firmanNya pada Surah Huud ayat 6 di bawah ini. Ayat di atas mengemukakan bahwa rezeki kita sudah ditanggung Allah dan sudah tertulis dalam sebuah kitab (Lauh mahfudz). L

Mengapa Rezeki WAJIB Dicari?

Image
Rezeki sudah dijamin Allah. Meskipun rezeki tiap mahluk yang ada di bumi sudah dijamin Allah SWT , tapi rezeki gak datang gitu aja, tapi harus dijemput dengan cara yang ma'ruf. Hewan aja yang gak punya akal harus usaha biar dapat rezeki. Burung misalnya, harus terbang kesana kemari, hinggap dari pohon yang satu ke pohon lainnya hanya buat nyari biji-bijian atau serangga. Ular menyusup di semak-semak dan lumpur buat nyaplok mangsa. Semua mahluk yang Allah ciptakan kudu usaha dan harus bekerja buat ngejemput kepastian rezekinya.  Manusia punya akal tapi banyak ngeluh Burung sama ular aja usaha buat ngedapetin rezekinya, masa' manusia yang punya akal kalah? Manusia itu beda dengan mahluk lainnya karena dia dikasi akal pikiran. Dengan akal itu harusnya manusia lebih mudah ngejemput dan mencari rezeki. Rezekinya juga beraneka mulai dari sandang, pangan, papan sampe hal-hal yang sifatnya hiburan. Tapi anehnya kalo kita nanya temen ato kerabat ato siapa aja yang kita jum

3 Hal Terdahsyat Penarik Rezeki

Image
Hal apa yang harus dilakukan untuk menarik rezeki? 1) Iman sepenuh hati. Mungkin anda sudah sering mendengar kata iman atau perintah dari buku agama atau ceramah agama yang anda baca/dengar, agar jadi orang yang beriman. Tapi apa sebenarnya iman itu? Inti dari iman adalah kalimat LAA ILAAHA ILLALLAH . Tidak ada Tuhan selain Allah. Bukankah itu syahadat yang setiap hari yang kita ucapkan saat tasyahud dalam shalat? Karena keseringan mengucapkannya jadi biasa dan tak berkesan di kepala. Tapi pahamkah apa esensinya? Esensi dari kalimat tauhid itu adalah pengakuan hati, hanya ada keikhlasan dan ketulusan karena Allah dari setiap perbuatan kita serta hanya ada satu keyakinan dan ketergantungan yaitu kepada Allah. Apa betul iman yang kokoh bisa menarik rezeki? Tentu saja, baca firman Allah berikut ini, " Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan berkah kepada mereka dari langit dan bumi, tapi mereka mendustakan (ayat-ayat kam

Inilah Orang Kaya yang Tercela

Image
Menjadi kaya itu cita-cita yang waras. Siapa sih yang gak kepengen kaya? Semua orang pengen punya harta tumpah ruah, uang melimpah, rumah megah, deretan mobil mewah dan perhiasan gemerlap yang wah.. Karena semua itu dianggap membahagiakan dan bikin senang. Itu cita-cita orang waras yang anehnya kadang bikin orang jadi gak waras. Menghalalkan segala cara untuk mencapainya, tapi kalo gagal jadi gila dan senewen. Akhirnya bahagia dalam kegilaannya, bermimpi jadi kaya. Tapi banyak juga yang tak sanggup menerima kenyataan kalau dirinya kaya sehingga terlena, dibuat mabuk sama harta dunia sampai akhirnya lupa beramal sampai ajal menjemput. Mereka inilah yang paling celaka. Punya harta banyak tapi harta itu justru jadi api yang membakarnya di neraka. (baca : ciri-ciri orang banyak harta yang celaka ). Bisakah jadi kaya tapi tercela? Tentu saja ! Perhatikan orang kaya yang tercela dalam surah Al Humazah ayat 1 -4 di bawah ini : Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela.

Bagaimana Islam Memandang Rezeki dan Harta?

Image
Apakah harta itu? Kita sering beranggapan bahwa rezeki itu sama dengan harta benda. Rezeki yang diberi Allah berupa uang yang kemudian dibelikan harta benda. Padahal rezeki itu luas, bukan hanya berupa uang dan harta benda . Kembali ke soal harta, sebagai salah satu jenis rezeki dari Allah. Islam berbicara banyak tentang harta. Surah-surah Al Quran baik yang turun di Mekkah maupun di Madinah banyak menyinggung tentang harta dan pengelolaannya.  Dalam Al Quran disebutkan bahwa harta yang ada pada manusia sejatinya adalah : 1) Anugerah dari Allah yang harus disyukuri A. Surah Luqman ayat 20. Perhatikan firman Allah di Surah Luqman ayat 20 berikut ini : Tidakkah kamu memperhatikan bahwa Allah menundukkan apa yang ada di langit dan apa yang di bumi untuk (kepentigan)mu dan menyempurnakan nikmatNya untukmu lahir dan bathin. Tapi diantara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu atau petunjuk dan tanpa kitab yang memberi penerangan. Dari ayat ters