Cara Agar Doa Menjadi Senjata Efektif Penarik Rezeki

Doa dan teruslah berdoa.

doa


Cara agar doa bisa jadi senjata menarik rezeki?

  • Bagaimana caranya agar kita bisa menjadikan doa sebagai senjata yang efektif penarik rezeki?

1) Kondisi orang yang berdoa.
  • Hati-hati dengan kondisi lahir dan bathin sebelum berdoa. Periksalah makanan, pakaian dan tempat berdoa. Makanan haram yang masuk ke dalam tubuh akan membuat doanya tertolak selama 40 hari. Demikian juga pakaian dan tempat berdoa mempengaruhi doa yang dipanjatkan. Perhatikan baik-baik kondisi kita sebagai pendoa, karena ini penting, kitalah subjek di sini.

2) Pemahaman isi doa.
  • Kebanyakan kita berdoa dalam keadaan lalai, karena tidak mengerti apa yang disampaikan pada Allah SWT. Kalimat-kalimat indah yang diambil dari Al Quran dan untaian mutiara doa yang mengesankan, ternyata tidak menyatu dengan hati dan jiwa pendoanya.
  • Lalu bagaimana doa bisa menjadi alat untuk menyampaikan hajat manusia, kalau yang mengucapkannya tak memahami apa isi permintaannya? Antara harapan dalam hati dan ungkapan lisannya tidak sinkron, tidak nyambung.
  • Karenanya perlu pemahaman isi doa, merasakan keindahan bahasanya, meresapinya dengan sepenuh hati dan penuh penghayatan emosi akan menjadikan doa itu tersampaikan dengan penuh kesungguhan.

3) Memantaskan diri.
  • Kalau saja kita  butuh pinjaman di bank syariah dan mengajukan permohonan ke bank tersebut, pasti ada persyaratan yang harus dipenuhi. Jika bank menganggap kita layak dan memenuhi persyaratan untuk mendapatkan pinjaman, maka kita akan mendapatkannya. 
  • Demikian juga permintaan seorang hamba kepada Khaliknya. Pantaskan dulu diri, layakkan dulu persyaratanNya untuk menerima apa yang anda inginkan. Jika anda sudah memantaskan diri, maka teruslah meminta, Insya Allah anda akan mendapatkan jawaban dan pengabulan. (baca : 10 cara memantaskan diri, agar rezeki lancar).

4) Sasaran yang spesifik.
  • Doa yang kita panjatkan pada dasarnya untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu. Agar menjadi target bidikan, sasaran ini jangan terlalu luas maknanya. Doa seperti " berikanlah keselamatan dunia dan akhirat" itu bagus dan pasti dikabulkan. Buktinya, selama di dunia ini atau selama sebulan atau setahun berapa kali anda celaka? Pasti lebih banyak selamatnya bukan?
  • Ada cerita dari seorang pemimpin travel di Makassar, beliau bernama Abu Hamzah dan Pemilik travel Abu Tours, yang kebetulan awal Desember 2015 ini saya berkesempatan melakukan ibadah umrah lewat travel ini. Beliau bercerita kalau awal membangun bisnisnya dia juga di ambang kebangkrutan dan dililit utang sekitar Rp. 80 juta. Bukannya berputus asa beliau malah berangkat umrah dengan modal hasil menjual semua perhiasan emas istrinya dan hendak mengajukan kesulitannya langsung di depan Baitullah, Rumah Allah. Mengapa terlilit utang kok malah umrah? Karena beliau sadar kalau umrah itu jalan menuju kaya. Doa beliau itu sangat spesifik, "Ya Allah, BERI SAYA UANG 100 JUTA RUPIAH." 
  • Itu terus yang diulang, sampai tiba saatnya pulang ke tanah air. Sampai di tanah air ada kenalan yang kebetulan tahu kalau beliau habis umrah dan minta dibawakan air zam zam. Tadinya beliau ingin memberi hanya sebotol air Aqua 600 ml, tapi takut dikira air biasa oleh kenalannya tersebut. Akhirnya dia berinisiatif untuk membawakan kenalan tersebut air zam-zam 10 liter. Dan sesampainya di tempat kenalan tersebut, air zam zam itu diserahkannya dan oleh orang tersebut air itu di tuang ke dalam baskom. Katanya ingin dipakai mandi karena dia habis dioperasi. Mereka akhirnya saling bertukar cerita dan Abu Hamzah menceritakan kondisinya dan latar belakang dia umrah. Sepulangnya dia menerima cek dari kenalan tersebut. Tapi dalam amplop sehingga dia belum sempat membukanya. Dalam perjalanan dia buka amplop tersebut dan tertera cek senilai "100 JUTA RUPIAH." Beliau kaget dan menelepon si empunya cek untuk memastikan jangan sampai dia salah tulis. Ternyata dia tak salah tulis, sadarlah Abu Hamzah kalau doanya dikabulkan Allah. Subhanallah. Ini contoh doa yang spesifik dan tak terlalu luas. 
  • Singkat cerita uang tersebut dipakai 80 jutanya untuk bayar utang dan sisanya untuk merintis bisnis travel ini.
umrah
Saya dan suami Umrah Desember 2015 dengan latar Jabal Rahmah

5). Bentuk pengabulan doa.
  • Kadang kita kebanyakan menganggap uang dapat memenuhi semua kebutuhan kita sehingga kita menganggap rezeki itu hanya berbentuk uang dan kita berdoa meminta uang pada Allah (seperti contoh nomor 4 di atas). Tapi sadarkah kita kalau tanpa uang pun kebutuhan kita dapat terpenuhi.
  • Contoh, saat kita butuh rumah dan berdoa agar diberi uang untuk membeli rumah, ternyata Allah SWT mempertemukan kita dengan orang yang sedang bertugas di luar kota dan meminta kita tinggali sekaligus menjaga rumahnya itu secara cuma-cuma. Kita merasa doa kita tak dikabulkan Allah, padahal intinya kita butuh rumah dan itu sudah kita dapatkan terlepas dari apakah rumah itu milik sendiri, milik orang, ngontrak, sewa, kos. 
  • Contoh lain lagi kita berdoa minta pekerjaan pada Allah, padahal sebenarnya yang kita inginkan adalah punya penghasilan tetap. Kita diberi pekerjaan sesuai yang kita minta tapi kenyataannya penghasilan yang kita dapatkan tidak sesuai dengan keinginan kita. Kita selalu merasa kurang dan berputus asa seolah pekerjaan itu satu-satunya sumber rezeki kita. Akhirnya kita merasa Allah menomorduakan kita dan tak mengabulkan permintaan kita. Salahnya di mana? Kita minta pekerjaan, sudah dikasih oleh Allah. Salahnya kita lebih percaya pekerjaan daripada Allah SWT dalam hal jaminan rezeki. Allah SWT kan tidak perlu pekerjaan untuk menyalurkan rezkiNya. Ia memberikan dan menahan rezeki kepada siapapun yang dikehendakiNya. Sesederhana itu.

6) Tergesa-gesa
  • Dalam angan kita terkabulnya doa itu seperti makan cabe, begitu digigit langsung terasa pedasnya. Begitu hari ini menengadahkan tangan, besoknya langsung ingin terkabul. Padahal Rasulullah saja butuh waktu bertahun-tahun untuk menjalani proses penyebaran risalah, yang butuh kesabaran dan ketabahan. Sampai-sampai ada seorang sahabat yang bertanya, "Ya Rasulullah, kapan pertolongan Allah datang?" Sebagai jawabannya Allah berfirman, " Katakanlah sesungguhnya pertologan Allah itu dekat" (Q.S. Al Baqarah : 124). Pertolongan Allah itu pasti datang, pasti sampai, hanya "masih di jalan", makanya disampaikan dengan ungkapan "dekat". 
  • Maka kita yang bukan nabi, bukan rasul, bukan sahabat, bukan mujahid, bahkan mungkin bukan orang bertakwa, menganggap doa yang kita panjatkan harus terkabul saat itu juga? Kalaupun ada yang ces pleng.. tiba-tiba terkabul, seperti yang dialami Abu Hamzah di atas itu semata-mata  kehendak Allah SWT.

7) Prioritas doa
  • Kalau saja dalam sehari kita berdoa selama 5 kali saja, setelah selesai shalat fardhu dan tiap kali kita berdoa, doa yang kita panjatkan itu beraneka ragam, bayangkan berapa banyak tumpukan "proposal" doa yang kita ajukan pada Allah SWT. Bahkan andai malaikat berkenan menunjukkan jumlah doa, besar kemungkinan kita malu sendiri dengan apa yang kita minta. 
  • Namun Allah Maha Mencukupi, Maha Pemurah. Sebelum berdoa pun, sebelum menyadari kita membutuhkan sesuatu, Allah Maha Tahu apa yang kita perlukan dan Dia sudah memberinya. KIta butuh melihat dunia dia memberi kita mata. Kita butuh makanan Dia menumbuhkan kita tanaman dan buah-buahan serta hewan yang bisa dimakan.
  • Harusnya sebelum berdoa kita memilah mana yang paling prioritas dan mendesak. Karena Allah mengabulkan sesuatu yang paling kita butuhkan, bukan yang paling kita inginkan. Jangan asal berdoa karena berpikir doa itu adalah ibadah, jadi minta aja semuanya, apa yang ada dalam kepala. Begitu doa tak dikabulkan baru merasa dongkol.

8) Mengetahui jawaban atas doa kita.
  • Intinya Allah selalu mengabulkan doa kita, tapi kita saja yang tak menyadarinya. Ada 3 jawaban atas doa yang kita panjatkan, 
  1. DOA DITERIMA DAN DIKABULKAN
  2. DOA DITERIMA DAN PENGABULANNYA DITUNDA
  3. DOA DITERIMA DAN PENGABULANNYA DIGANTI YANG LEBIH BAIK.
doa

  • Seorang ulama pernah bercerita, jika ada seorang muallaf keturunan Afro-Amerika, berkulit hitam legam dan pengetahuan agamanya minim (namanya juga muallaf) tapi banyak ulama besar yang minta didoakan olehnya. Usut punya usut ternyata dia bisa berdoa dengan segenap jiwanya. DAN Allah SWT selalu mengabulkan doanya. Yang paling terlihat adalah saat dia mendoakan sumur milik sebuah dusun yang kering. Sumur yang sudah lama tak mengeluarkan air itu langsung banyak airnya.
  • Ketika ditanya kenapa doanya selalu dikabulkan? Dia malah balik bertanya dengan keheranan. " Kenapa anda bertanya seperti itu, bukankah Allah berjanji akan mengabulkan setiap doa? Bukankah Allah Maha Tahu apa yang terbaik untuk umatNya. Bukankah Allah Maha Pengasih dan Penyayang? Tiga hal itu saja sudah cukup bagi saya untuk senantiasa berdoa dan menyampaikan permohonan. Dikabulkan, ditunda atau diganti itu bukan urusan saya. Apapun yang tejadi dengan doa saya, itulah yang terbaik bagi saya. Bagaimanapun hasil akhirnya itu semata-mata kasih sayang Allah kepada saya." Luar biasa...!!

KESIMPULAN.

  • Bagaimana menjadikan doa sebagai senjata penarik rezeki? Perbaiki dulu kondisi pendoanya, jangan makan makanan haram, jangan pakai pakaian yang dibeli dengan uang haram, jangan berdoa di tempat yang kotor dan banyak maksiat, berdoalah di tempat-tempat makbul seperti misalnya di depan multazam, di atas sajadah di sepertiga malam.
  • Setelah kondisinya oke, pahami isi doa dan resapi dengan sepenuh hati dan jangan hanya asal komat kamit kaya' baca mantra. Setelah itu pantaskan diri agar doa kita terpilih untuk dikabulkan.
  • Agar fokus, pilih doa yang spesifik, sasarannya jelas, punya prioritas, tidak tergesa-gesa minta dikabulkan dan tahu bentuk pengabulan doa. Bisa saja doa kita itu sudah terkabul, kitanya saja yang tak paham bentuk pengabulan doa. Selalu bersyukur, apapun hasil yang diberi Allah itulah yang terbaik buat kita.
  • Jangan berhenti berdoa, karena kita tak pernah tahu doa mana yang dikabulkan Allah. Wallahu alam..

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Bolehkah Menolak Rezeki?

Doa Agar Rezeki Tak Terputus

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)