Bolehkah Menolak Rezeki?

Tidak ada doa menolak rezeki


Bolehkah menolak rezeki?

  • Umar bin Khattab berkata, Rasulullah SAW pernah memberikan harta kepadaku namun aku berkata, " Berikanlah pada orang yang lebih fakir dariku. Hingga suatu hari beliau memberikan harta kepadaku, maka kaupun berkata, "berikanlah pada yang lebih fakir dari aku." Maka Rasulullah SAW bersabda
  •  " Ambillah, dan bila kamu diberikan sesuatu harta sedangkan engkau tidak mengidam-ngidamkannya dan tidak pula meminta-minta, maka ambillah. Dan jika tidak demikian maka janganlah kamu mengejarnya dengan hawa nafsumu." (H.R.Bukhari - Muslim)
  • Dari hadits di atas jelaslah jika seseorang memberi kita sesuatu, meskipun tidak meminta atau mengidamkannya sebaiknya diterima, disamping untuk menjaga perasaan di pemberi juga mungkin itu adalah rezeki yang memang ditujukan untuk kita, hanya datangnya lewat orang lain.
  • Rezeki itu sudah jelas siapa pemiliknya, karena Allah telah menuliskannya bersama dengan dirinya sejak kelahirannya di dunia ini. Dan sepanjang dia masih hidup maka rezeki itu akan terus mengalir dan akan terputus begitu nyawa meninggalkan tubuhnya.
  • Bisa menolak pemberian yang diberikan secara ikhlas oleh orang lain tapi lakukan dengan cara yang ma'ruf dan alasannya jelas yang tak menyakiti hati pemberi yang dermawan, seperti yang dilakukan oleh orang tua ini atau apa yang dikatakan bocah luar biasa ini.
  • Rezeki memang telah dijamin tapi perolehannya hanya  bisa diperoleh lewat doa dan ikhtiar yang tak putus. Kalaupun rezeki itu didapat, kejar keberkahannya lewat sumber rezeki yang halal dan pemanfaatan serta penggunaan rezeki itu di jalan Allah. Jadi rezeki tak mungkin bisa ditolak karena jika Allah menentukan rezeki itu untuk si A maka si A  akan mendapatkannya. Itu pasti ! Begitupun sebaliknya. Meskipun si A sudah berusaha pontang panting menghalalkan segala cara untuk mendapatkan rezeki itu, tapi jika bukan untuknya maka rezeki itu tetap tak akan dimilikinya.
  • Hati-hati dengan pemberian yang "ada apa-apanya", ada tujuannya. Seperti banyak kasus yang membelit para pejabat dan anggota dewan yang terhormat. Meski kita tak pernah meminta tapi orang memberi karena ada maksud terselubung di belakangnya itu harus diwaspadai. Apakah itu suap, uang pelicin, gratifikasi atau apapun namanya itu sebaiknya DITOLAK. Kategorinya rezeki haram.. rezeki yang diperoleh dengan jalan yang tak semestinya dan dimurkai Allah.
  • Mengapa orang menyuap? Karena ingin tujuannya tercapai lewat cara yang tak semestinya dan kalau perlu melanggar aturan. Ini SALAH !
  • Mengapa orang memberi uang pelicin? Karena ingin urusannya beres dan cepat kelar di luar jalur yang biasa , atau dirinya tak memenuhi persyaratan sehingga perlu pelicin untuk meloloskannya. Ini juga SALAH.
  • Semua pemberian yang menuntut kita untuk berbuat salah dan melanggar perintah Allah itu harus ditolak. Untuk apa kaya tapi dari rezeki haram? Hidup juga tak akan berkah.
  • Wallahu alam..

Comments

  1. bgaimna klo kita sedang berkerja dirumah orang lain, tp kita disediakan makan... boleh menolak apa tidak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Rezeki akan mendatangi kita dimana pun kita berada. Kalo sesuatu itu ditakdirkan menjadi rezeki kita maka akan datang meskipun bukan kita yang mengusahakannya. Makanan adalah rezeki. Sepanjang makanan itu bukan yang diharamkan, layak makan dan disediakan secara tulus oleh pemilik rumah maka sebaiknya jangan ditolak, makanan itu mungkin memang ditakdirkan untuk anda.

      Delete
  2. Maaf, namun begini. Teman teman saya senang memberi, namun biasanya saya menolaknya dengan alasan "tidak ingin menyusahkan orang lain". Karena pada masa lampau saya berfikir sudah terlalu sering menyusahkan orang lain, walaupun mungkin mereka berfikir bahwa memberi sesuatu pada saya bukanlah sesuatu yang menyusahkan. Jadi, jika saya menolak rezeki dari orang saat ini dengan alasan tidak mau menyusahkan orang lain, apakah yang saya lakukan itu benar, atau salah ? Mohon beri saya penjelasan, saya sudah terlalu lama tersesat.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa mendapatkan kebaikan dari saudaranya yang bukan karena mengharap-harap dan meminta-minta , maka hendaklah dia menerimanya dan tidak menolaknya, karena itu adalah rezeki yang diberikan Allah kepadanya." (H.R. Bukhari).
      Rezeki itu bukan dari teman anda dan anda tidak menyusahkannya sama sekali karena Allah lah yang memberi lewat perantaraan teman anda. Allah Maha Kaya dan dia memberi pada siapa yang Dia mau. Lalu mengapa harus menolak pemberian Zat yang Maha Kaya? Wallahu alam..

      Delete
    2. Assalamu'alaikum. Kak kalau saya di berikan uang oleh saudara sepupu saya karena saya menolongnya tetapi saya menolak uang itu dengan alasan karna saya menolongnya dengan ikhlas dan saya juga malu menerima uang itu. Apakah saya salah?:(

      Delete
  3. Tetangga saya suka ngasih makanan, suaminya kadang tiap hari suka bawa nasi kotak. Nah nasi kotak itu suka di kasih ke keluarga saya tapi lauk utamanya dia ganti. Yg tadiya ayam malah jadi ikan asin. Atau ditambah sayuran kemaren yg kyanya udh ga mereka makan. Atau tambahan gorengan kemaren juga. Saya juga ingat waktu itu dia aqiqah anaknya, potong kambing. Pada saat hari h dia syukuran tp tidak berbagi. Dia berbagi pada saat daging kambing itu sudah tidak enak lg untuk dimakan, kayanya daging nya udh beberapa kali di angetin, udh hampir 5 hari juga waktu itu baru dia ngasih. Sumpah saya tidak suka sekali di beri seperi itu. Seolah olah saya itu pembuangan. Padahal makanan nya di kita juga ga di makan, sama sama mubadzir. Boleh ga sih kita nolak rezeki makanan yg kaya gitu? Kalo boleh gimana cara nolaknya ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ajaran Islam menganjurkan kita untuk menerima suatu kebaikan dari orang lain selama tidak ada suatu bahaya yang jelas atau pasti yang kita khawatirkan dengan penerimaan itu. Jika menerima makanan yang sudah hampir basi tentu itu berbahaya bagi kesehatan bukan? Anda bisa menolak pemberian tetangga dengan sopan dan tanpa menyakiti perasaannya. Anda bisa memintanya untuk memberikan pada fakir miskin yang jauh lebih membutuhkan makanan dari anda. Jika tetangga tetap maksa memberi sampaikan terus terang pendapat anda dengan kalimat yang sopan tapi tegas, pastikan bahwa kata-kata anda tidak merusak hubungan bertetangga. Mungkin si tetangga belum paham jika memberi itu harus sesuatu yang baik dan bermanfaat. Mungkin anda bisa memberikan pencerahan padanya. Lebih baik terus terang, memberikan pemahaman padanya tentang apa yang anda ketahui, daripada tetap menerimanya tapi ngedumel dalam hati.
      Wallahu alam..

      Delete
  4. Bolehkah menolak hadiah dari perempuan yang memiliki niat untuk mendekati sedangkan yang akan diberi sudah memiliki calon istri? Dikuatirkan calon istri dan keluarganya menjadi berpikir yang tidak tidak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Seperti jawaban saya di atas, kalo sebenarnya agama kita menganjurkan untuk menerima suatu kebaikan / pemberian dari orang lain selama tidak ada suatu bahaya yang jelas atau pasti yang kita khawatirkan dengan penerimaan itu. Bahaya yang dimaksud di sini termasuk adanya niat dari si pemberi untuk mendapatkan balasan yang diinginkannya dari pemberian tersebut. Jika anda tahu kalo pemberian itu maksudnya untuk mendekati anda sebagai lelaki anda harus tegas, menolak pemberian itu secara baik-baik. Jangan sampai pemberian itu menjerumuskan anda pada dosa. Jika anda sudah mempunyai calon istri, segeralah menikah karena itu jauh lebih baik bagi anda dan calon istri.
      Wallahu alam..

      Delete
  5. Apabila menemukan dompet / Hp atau barang berharga lainnya dijalan dan mengembalikannya kepada sipemilik , lalu dia memberi imbalan berupa uang , bolehkah kita menolaknya lantaran memang dalam hati kecil ini ikhlas hanya ingin membantu , apakah itu bisa disebut menolak rezeki ?
    Dan apabila menerima imbalan apa mungkin bisa dibilang ikhlas membantu ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya di beri uang oleh atasan saya,padahal saya tdk meminta dan menginginkannya,namun saya menolak pemberian itu,tapi atasan saya memaksa agar saya menerima uang itu,sampai dia menambah jumlah uang yg dia berikan,tp saya tetap bersikeras tidak mau menerimax,dan akhirx atasan saya memasukkan sendiri uangx kedalam saku saya,apa saya bisa mengembalikan lagi uang itu...?

      Delete
  6. @ Ardy : Jika mengembalikan dompet yang ditemukan dan diberi imbalan berupa uang meski tak meminta berarti itu memang rezeki anda. Silakan menerimanya.
    @ Hamba Allah : Jika diberi uang oleh atasan anda sedang anda tidak meminta dan tidak ada bahaya di baliknya jika anda menerimanya (misalnya uang tutup mulut atas kejahatan yang dilakukannya, uang suap atas keinginanannya pada anda, dsb) maka itu rezeki anda silakan menerimanya.
    Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa mendapatkan kebaikan dari saudaranya yang bukan karena mengharap-harap dan meminta-minta , maka hendaklah dia menerimanya dan tidak menolaknya, karena itu adalah rezeki yang diberikan Allah kepadanya." (H.R. Bukhari).
    Rezeki bukan dari si pemilik dompet ataupun atasan dan anda tidak menyusahkannya sama sekali karena Allah lah yang memberi lewat perantaraan mereka. Allah Maha Kaya dan dia memberi pada siapa yang Dia mau. Lalu mengapa harus menolak pemberian Zat yang Maha Kaya? Wallahu alam

    ReplyDelete
  7. Saya ingin bertanya, apabila seseorang mendapatkan tawaran pekerjaan namun ayah dari orang tsb tidak mengizinkan dan akhirnya tawaran tersebut ditolaknya. Apakah itu termasuk menolak rezeki?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Berarti pekerjaan itu bukan rezeki anda karena anda tak bisa menolak rezeki yang sudah ditentukan Allah menjadi milik anda. Jika bukan rezeki pasti tak kita miliki, meskipun jelas-jelas terpampang di depan wajah kita. Begitu juga jika sudah rezeki, meskipun jalannya berliku-liku akan sampai di tangan kita juga.

      Delete
    2. This comment has been removed by the author.

      Delete
  8. Saya ingin bertanya, jika saya sudah mempunyai kerja sebagai operator factory, tapi majikan menaikkan pangkat saya. tapi saya menolaknya kerana saya berasa tidak mampu dan saya terus memilih kerja operator semula. Adakah itu berdosa?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Anda tidak melakukan dosa apa-apa, anda tidak melanggar perintah Allah SWT. Apa yang anda lakukan adalah semata-mata pilihan. Anda memilih apa yang terbaik bagi hidup anda, karena hidup adalah menentukan langkah dari satu pilihan ke pilihan lainnya. Itu sebabnya kelak kita akan mempertanggung jawabkan apa yang telah kita pilih itu di Hari Penentuan.
      Apakah tindakan anda menolak rezeki? Tidak...karena anda memutuskan menolak pekerjaan yang tidak sesuai. Maka di pekerjaan sekarang inilah rezeki anda.
      Mungkin saja majikan melihat anda mampu bekerja di kantor sehingga anda diberi kesempatan itu tapi lagi2 bukan majikan yang menentukan hidup anda tapi diri anda sendiri..

      Salam

      Delete
  9. Begini. Sayakan melamar pekerjaan saat itu perusahaan tersebut tidak mencantumkan posisinya. Jadi saya ikutan walk interview sementara saya mau melamar menjadi admin, namun ternyata tidak ada lowongan tersebut. Saya mengatakan mohon maaf saya tidak bisa ambil pekerjaan ini. Apakah saya menolajlk rezeki dan menyianyikan kesempatan yang tuhan kasihkan kepada saya? Sementara saya sendiri membutuhkan pekerjaan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tidak ada yang namanya menolak rezeki. Jika sesuatu ditakdirkan untuk menjadi rezeki kita maka akan datang kepada kita melalui jalan yang ditentukanNya. Jika anda menolak pekerjaan tertentu artinya itu bukan rezeki anda. Mungkin rezeki anda ada pada pekerjaan lainnya. Jika rezeki maka akan dimudahkan, tapi jika bukan rezeki sekuat apapun kita berusaha tetap tak bisa didapatkan.
      Tetap berikhtiar dan berdoa, semoga segera mendapatkan pekerjaan yang didambakan.
      Wallahu alam..

      Delete
  10. Saya pernah bekerja dibidang kontruksi padahal saya tamatan ilmu kumunikasi, saya dapet pekerjaan itu dari teman pengajian. Waktu itu saya emg sangat membutuhkan pekerjaan saya slalu berdoa kpd pemilik rezeki disamping itu juga saya ingin menikah, dgn tidak mikir panjang saya menerima pekerjaan itu karna saya pikir ini petunjuk dari allah. Saya bekerja hanya beberapa bulan saja karna kontrak saya sudah habis, tapi beberapa bulan kemudian saya ditawarin lagi diperusahaan yang sama saya menolaknya karna saya pikir saya kurang menjiwain dipekerjaan itu, walaupun gajinya di atas umr karna perusahaan itu bumn. Setelah beberapa bulan kemudian teman saya dari bandung mengajak saya partneran usaha kopi. Saya nerimanya karna saat itu saya emang tidak ada kegiatan dan ingin mencoba memulai usaha, disamping itu saya berpikir juga ini petunjuk dari allah. tapi dipertengahan jalan saya jatuh mental saya gagal usaha kopi. Dan saat ini saya pengangguran walaupun ada job job sikit dari iven sambil ngelamar perusahaan yang membuka lowangan. Dan barusan setelah magrib tadi saya dapat tawaran lagi pekerjaan di perusahaan tempat saya bekerja dulu dibidang kontruksi itu sekali lagi saya menolaknya.
    Apakah yang saya lakukan itu salah ? Saya selalu berpikir saya takut mengabaikan petunjuk dari allah. Terimakasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yang menentukan salah benarnya tindakan anda adalah anda sendiri. Rencana Allah pasti yang terbaik. Mintalah petunjuk dengan cara yang syar'i seperti shalat istikharah untuk menentukan pilihan, jangan lepas doa, mantapkan ikhtiar, Kegagalan bukan berarti akhir segalanya. Kegagalan adalah pembelajaran dariNya untuk terus berusaha dan mengandalkanNya.
      Salam..

      Delete
  11. Apakah termasuk menolak rezeki jika kita melamar pekerjaan dan di umumkan kalau kita diterima tetapi kita menolaknya karena sistem kerja dan juga gaji yg di tawarkan tidak cocok.

    ReplyDelete
  12. Untuk Sdr Achmad Jafar, silakan baca jawaban saya sebelumnya... Jika anda menolak pekerjaan yang ditawarkan apapun alasannya artinya pekerjaan itu bukan rezeki anda. Jadi, anda tidak menolak rezeki, karena memang pekerjaan itu belum menjadi rezeki anda. Jika suatu pekerjaan adalah rezeki bagi anda maka anda akan dimudahkan untuk mendapatkannya.
    Wallahu alam..

    ReplyDelete
  13. Baru baru ini saya di terima kerja di sekolahan itu lewat saudara saya yang bekerja di sekolahan itu. Itu pun melalui tes yg gak begitu mudah. Dari awal saudara saya bilang kalau misal tes di sekolahan sini jika nilainya kurang tidak bisa di terima dan hasil tes saya tidak sesuai standar (" saudara saya yang bilang sendiri") akan tetapi dalam beberapa jam saya di panggil di suatu ruangan dan ternyata saya di terima. Tetapi saya menolaknya karena ada sesuatu hal yang mengganjal yg pertama: saya tidak bisa jauh dari almarhumah ibu saya dan yang kedua: saya tidak meninggalkan nenek saya yang sudah merawat saya dari kecil walaupun saya juga ikut bude saya. Yang saya tanyakan disini apakah saya salah sudah menolak rezeki tersebut walaupun alasan saya seperti di atas apa mungkin saya masih bisa di beri kesempatan lagi untuk mendapatkan rezeki ? Mohon pencerahannya. Terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama seperti jawaban yang lain di atas...tak ada yang namanya menolak rezeki, karena kalo Allah sudah menentukan sesuatu menjadi rezeki anda, tak ada yang dapat menolaknya, bahkan anda sekalipun. Begitu juga jika ditakdirkan bukan rezeki, maka anda kejar dengan segala carapun tak akan anda dapatkan.
      Rezeki akan selalu ada jika kita terus berusaha dan berdoa. Selama manusia hidup maka rezekiNYA akan terus tercurah. Jadi jangan putus ikhtiar dan putus doa.

      Delete
  14. Assalamualaikum, mohon izin bertanya🙏🏻
    Jd begini, kmrn saya ikut seleksi salah satu sekolah impian saya. Saya berusaha dan berdoa kpd Allah utk membantu mewujudkan mimpi saya di sekolah impian saya itu. Saya diterima, namun ntah kenapa saya dipindah/dilempar ke sekolah lain (yg sama sekali saya tdk sreg/tdk ingin kesana). Awalnya ortu jg tdk setuju saya kesana, lalu saya nurut krna mmg saya jg tdk berminat. Tp akhirnya tibatiba ortu setuju dan mendorong saya utk masuk. Saya ttp kekeh utk tdk masuk sesuai keputusan awal dan jg saya tdk berminat serta dgn bbrp pertimbangan lain. Memang, utk masuk kesana itu sulit dan alhamdulillahnya saya diberi kesempatan peluang dan keajaiban oleh Allah. Saya kmrn jg sdh berusaha dan berdoa agar berhasil di sekolah yg saya impikan, bukan pd sekolah tmpt saya dipindah. Akhirnya benar2 saya tidak jadi ambil sekolah itu krna saya memang tdk sreg kesana. Apakah saya termasuk menolak rezeki Allah?? Mohon pencerahannya, krna belakangan ini saya merasa bersalah kpd Allah krna tdk jadi mengambil sekolah tsb (sekolah yg saya tdk sreg ksana) walaupun memang saya sdh berdoa dan berusaha keras utk sekolah yg saya impikan. Saya takut disebut orang menolak rezeki krna sdh berdoa minta kpda Allah dan Dia memberinya walaupun tdk sesuai harapan saya, lalu tidak saya ambil. Trimakasih mohon dijawab🙏🏻🙏🏻

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wa alaikum salam wr wb..
      Anda tidak menolak rezeki karena sekolah itu memang bukan rezeki anda..
      Mengapa anda dipindah? wallahu alam hanya Allah yang tahu berarti sekloah impian anda itu juga bukan rezeki anda. Bisa jadi rezeki anda di tempat lain...
      Teruslah berusaha, kalo memang rezeki gak akan kemana...
      Salam...

      Delete
    2. Assalamualaikum, saya mau bertanya,
      Sampai saat ini jujur perasan saya masih tidak karuan, saya mengikuti tes pekerjaan sampe akhirnnya saya dinyatakan diterima, tpi tidak saya ambil karena hati saya selalu saja berperasangka buruk, selalu takut, dan semua itu karna masa lalu saya yang tidak baik disaat masih sekola, saya selalu merasa takut kalo kejadian itu bakal terjdi lagi di tempat bekerja, dan dari situlah saya menolak dan tidak mengambil pekerjaan itu, apakah saya salah, lalu apa yang harus saya lakukan

      Delete
    3. Wa alaikum salam Mbak Sri, meski tak tahu dengan pasti kejadian apa yang anda alami di masa lalu, menurut pendapat saya, anda sendiri lah yang memblok rezeki ana lewat pikiran negatif dan sejuta prasangka. Kesempatan selalu ada di luar sana dan Allah memerintahkan kita untuk mencari rezekinya lewat ikhtiar yang pantas. Jika anda mau menolak pekerjaan mengapa anda repot melamar?
      Mbak, prasangka itu bisikan dari setan, kalo anda nanti bakal begini dan begitu. Istighfar, kembali pada Allah. Jika anda bimbang atas sesuatu hal, shalat istikharah memohon petunjuk Allah dan bukannya mendengar bisikan setan lewat prasangka yang belum tentu benar...
      Salam...

      Delete
  15. Bagaimana kalo kita dapet pekerjaan terus cuman sehari kerjanya terus keluar dari pekerjaan itu, apakah itu termasuk menolak rezeky dari allah atau bagaimana?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tak ada yang bisa menolak rezeki Allah. Jika memang pekerjaan itu adalah rezeki anda maka akan anda dapatkan bagaimanapun caranya. Jika anda tak bisa bertahan pada pekerjaan itu lain soal. Hidup ini pilihan dan kita bebas memilih apa yang terbaik buat hidup kita termasuk soal pekerjaan (mencari nafkah), itu sebabnya kita nantinya akan ditanya (dimintai pertanggung jawaban) terhadap pilihan2 yang kita buat di dunia. Bukan soal menolak rezeki yang harus anda cemaskan, justru cara anda mencari rezeki dan memanfaatkannya yang harus anda pikirkan. Karena itulah yang nantinya akan anda pertanggung jawabkan di pengadilanNYA kelak..
      Salam..

      Delete
  16. Anak saya ikut les disekolah.. Selama 2 bln saya telat membayar uang les.. Ktika akan membayar.. Uang les trsebut ditolak oleh guru yg bersangkutan tanpa alasan satupun walaupun anak saya sdh bersikukuh utk guru tsb menerima haknya.. Tapi tetap saja ditolak..yb saya ingin tanyakan apakah itu termasuk menolak rezeki.. Dan uang yg ditolak sebaiknya digunakan atau disedekahkan saja.. Trimakasih sebelumnya

    ReplyDelete
  17. Saya sering membantu orang untuk pembayaran invoice, dan saya memdapat gaji dari hal tersebut.
    Jika orang yg saya bantu, memberikan uang dan saya tolak dengan alasan apa yg saya lakukan ini sudah tugas saya, dan saya merasa orang tersebut lebih berhak atas pembayarannya.
    Apakah yg saya lakukan salah?
    Karena maaf, saya agak malu untuk menerima pemberian seperti itu, saya merasa takut kalau dianggap gampang urusan asal dibayar.

    ReplyDelete
  18. Assalamualaikum mbak, saya mau bertanya. Saya seorang mahasiswa yg sedang menyusun skripsi dan kebetulan Saya ditawarin pekerjaan sm seseorang awalnya saya senang sekali mbak tetapi beberapa hari kemudian saya merasa ragu karena saya belum mampu (saya belum mempunyai keahlian dibidangnya) untuk bekerja di perusahaan tersebut, dan juga saya takutnya tidak bisa membagi waktu antara pekerjaan dan skripsi. Apakah saya salah mbak menolak rejeki yang ada di depan saya sendiri yang memang sudah pasti dan juga skrng saya ad sedikit perasaan menyesal mbak knp tidak saya coba aja jalani dulu, masalah bisa tidaknya itu urusan belakangan krn kita tidak tahu kedepannya bagaimana

    ReplyDelete
  19. Saya mau bertanya, dulu saya sudah bekerja di suatu tempat.. lalu kemudian hari ada kerabat saya merekomendasikan saya untuk bekerja di tempat lain yg lebih baik.. akhirnya saya pun menerimanya dan harus keluar dari tempat kerja saya yang lama, namun ternyata baru 5 hari bekerja di tempat yg baru entah kenapa saya tidak bisa merasa nyaman dan betah lalu akhirnya terpaksa keluar dari pekerjaan tersebut, dan sampai sekarang masih menganggur.. apakah itu termasuk menolak rejeki?? Tolong penjelasannya

    ReplyDelete
  20. terimakasih mbak, sehabis baca baca comment saya jadi tenang dan ikhlas

    saya sehabis menolak tawaran kerja, hati dan pikiran tidak singkron,

    akhirnya saya tetapkan hati saya, untuk menolak pekerjaan dikarenakan hati saya yang seperti terpaksa apabila menerima pekerjaan ini

    sekali lagi terimakasih atas blog ini.

    ReplyDelete
  21. Saya,suami,ipar,mertua dan anak2 abis belanja pulangx kita mampir warung lalapan. Semua pesan nasi goreng kecuali mertua, di tanya mau mkn apa(nasi goreng atw lalapan)? Jawabx apa saja . Akhirx suamiq pesan keduanya nasgor dn lalapan., pesanan di antar lalu kami menawarkn mau mkn yg mana? Sontak beliau menjawab "semuanya tdk ada yg disuka" sy sempat kecewa sih,tp sy jg maklum nmx org tua apalg dr kampung.mama cm mkn timun dan pas irisan ke empat tiba2 giginya sakit smp gusi bengkak hinģga di bawa ke puskesmas sdh 2 mimggu dan skrg cm mkn bubur sj.itu gimana?

    ReplyDelete
  22. Assalamualaikum, saya mau bertanya,bolehkah menolak uang dari saudara, karna saudara saya biasanya setelah berbagi rezki selalu di ceritakan ke saudara2 yang lain, kl dia misalnya si A sudah diberikan uang sekian dan B juga udah diberikan uang sekian, jadinya menurut saya itu riya, atau suka membanggakan diri.
    Terima kasih
    Wassalam

    ReplyDelete
  23. Assalamualaikum mbk. Sy mw brtnya.
    Sy adlh pngguran yg sudah menunggu suatu perusahaan. Nmun ditngh prjalanan sy mncoba tuk ikut suatu lowongan perusahaan lain dengan alasan pengalaman.
    Trxta sy diterima. Apakah jika sy mnolak itu mengingkari nikmat ALLAH?
    Mohon penjelasan

    ReplyDelete
  24. Bagaiamana Menolak Rezeki Dari uang tip??

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ada Yang Salah di Otak Kita, Makanya Rezeki Kita Hanya Seuprit.

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)